BELITONGEKSPRES.COM - Direktur Ekonomi Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengungkapkan keyakinannya bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mampu menciptakan peluang kerja baru. Menurutnya, program ini dapat meningkatkan permintaan, yang pada gilirannya akan mendorong terciptanya lapangan kerja.
"Program ini menambah permintaan, yang berarti ada kemungkinan untuk menciptakan lapangan kerja baru. Jika kita anggap ini sebagai tambahan dari pemerintah tanpa mengganggu alokasi anggaran lainnya, maka dampaknya positif," jelas Huda dalam wawancara khusus dengan Beritasatu.com pada Rabu, 18 Desember.
Namun, Huda juga mengingatkan bahwa pengalihan sebagian anggaran untuk program makan bergizi gratis dapat berdampak negatif pada sektor lain, khususnya pendidikan. Ia menyoroti bahwa jika anggaran ini diambil dari pos pendidikan, maka akan ada risiko penurunan penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut.
"Ketika kita mendengar bahwa anggaran MBG masuk dalam anggaran pendidikan, berarti ada alokasi dana yang dialihkan dari pendidikan untuk mendukung program ini. Hal ini bisa mengurangi nilai tambah di sektor pendidikan serta mengurangi penyerapan tenaga kerja," tambahnya.
BACA JUGA:Menteri Pertanian Pastikan Stok Beras Aman untuk Nataru 2025
BACA JUGA:Mahkamah Agung Tolak Kasasi Sritex, Status Pailit Perusahaan Tak Dapat Dihindari
Huda menekankan bahwa meskipun program MBG berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, terutama di tingkat daerah, pengalihan anggaran dari pendidikan dapat memiliki konsekuensi yang merugikan. Ia mengilustrasikan dengan kemungkinan pembentukan satuan tugas per kabupaten dalam program tersebut, yang pasti akan memunculkan permintaan dan menambah tenaga kerja.
"Jadi, meskipun program makanan bergizi gratis dapat menciptakan peluang kerja baru, penting untuk mempertimbangkan sumber anggaran dan dampaknya terhadap sektor lain," tutupnya. (beritasatu)