Dukung NZE 2060: PLN dan PGE Bersinergi Dalam Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Penandatanganan Consortium Agreement antara PLN Indonesia Power dengan Pertamina Geothermal Energy terkait pengembangan PLTP Ulubelu Binary Unit 30 MW dan PLTP Lahendong 15 MW. (PLN)--

BELITONGEKSPRES.COM - Dalam upaya mempercepat transisi energi dan meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan, PT PLN (Persero) melalui PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menandatangani perjanjian kerja sama (Consortium Agreement) untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Lahendong dan Ulubelu. 

Kedua proyek ini memiliki kapasitas 15 MW dan 30 MW, dan penandatanganan berlangsung dalam acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 di Jakarta pada 18 September 2024.

Kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam memaksimalkan potensi energi panas bumi, salah satu sumber energi hijau yang belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia, yang memiliki sekitar 40% dari potensi geotermal dunia. 

Saat ini, baru sekitar 11% dari potensi tersebut yang digunakan. Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya mempercepat proses perizinan dan mendukung investasi untuk mempercepat penyediaan energi hijau.

BACA JUGA:Bakti Sosial Diseluruh Indonesia dan Pameran Alutsista Warnai Peringatan HUT ke-79 TNI

BACA JUGA:Hasil Analisis KPK soal Jet Pribadi Kaesang Akan Diumumkan, Pengamat Ingatkan KPK Objektif

"Kita harus mengurangi hambatan birokrasi yang memperlambat pengembangan energi panas bumi, sehingga investor bisa bergerak lebih cepat," ujar Presiden Jokowi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa dalam dekade terakhir, kapasitas energi panas bumi Indonesia telah meningkat dua kali lipat, menjadikannya elemen penting dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional. 

Pemerintah akan terus memberikan dukungan regulasi untuk mempercepat proses pengembangan energi ini.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa pengembangan energi panas bumi menjadi prioritas utama PLN dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BUMN dan swasta, sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan energi hijau di Indonesia.

BACA JUGA:Pembebasan Pilot Susi Air dari OPM Dilakukan Secara 'Soft Approach', Tanpa Operasi Militer

BACA JUGA:Pilot Susi Air Diserahkan ke Kedutaan Besar Selandia Baru Usai Tiba di Jakarta

"Transisi energi hanya bisa dicapai melalui sinergi dan kolaborasi. Penandatanganan perjanjian ini adalah tonggak penting dalam pengembangan energi panas bumi nasional," kata Darmawan.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN IP, menyoroti keunggulan energi panas bumi yang lebih stabil dibandingkan sumber energi hijau lainnya, karena tidak tergantung pada kondisi cuaca. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan