Nelayan Meninggal, HNSI Bangka Ingatkan Pentingnya Keselamatan Kerja

Tim gabungan evakuasi jasad Munsir (52), yang meninggal dunia saat melakukan aktivitas di perairan pantai Batu Apar Bangka --(ANTARA/HNSI Bangka)

SUNGAILIAT, BELITONGEKSPRES.COM - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Ridwan, mengingatkan pentingnya keselamatan kerja bagi nelayan di wilayah tersebut. 

Hal ini disampaikannya merespons kejadian seorang nelayan Tanjung Ratu Bangka, bernama Munsir (52) yang meninggal dunia saat beraktivitas di perairan pantai Batu Apar akibat terlilit tali.

Ridwan menekankan bahwa selain memperhatikan keselamatan pribadi, nelayan juga perlu saling mendukung dan mengajak teman kerja untuk bekerja sama mengatasi kendala yang mungkin terjadi di laut. 

"Saya mengingatkan kepada para nelayan bahwa selain memperhatikan keselamatan saat melaut, penting juga untuk mengajak teman kerja agar saling membantu ketika menghadapi kendala," kata Ridwan, Rabu 10 Juli 2024.

BACA JUGA:PT Timah Salurkan Rp1,2 Miliar untuk Dukungan Modal UMKM, Dorong Kemandirian dan Daya Saing

Selain itu, Ketua HNSI Bangka juga menyarankan untuk menunda aktivitas melaut jika kondisi cuaca buruk, seperti gelombang pasang dan angin kencang, mengancam keamanan.

Pekerjaan nelayan di laut diakui sebagai pekerjaan yang berisiko tinggi, yang seringkali melibatkan navigasi jauh dari pantai dengan tantangan gelombang dan cuaca ekstrem. 

Oleh karena itu, Ridwan menekankan pentingnya memastikan kapal dilengkapi dengan alat keselamatan seperti jaket pelampung dan peralatan lainnya sebelum berlayar.

"Saat kapal penangkap ikan berangkat, pastikan alat keselamatan kerja seperti jaket pelampung dan peralatan keselamatan esensial lainnya telah tersedia," pintanya.

BACA JUGA:Sidang Korupsi PT Timah, Saksi Ahli: Proyek CSD dan WP Belum Layak Serah Terima

Untuk membantu mengatasi keadaan darurat bagi nelayan, HNSI Bangka telah mendirikan tim rescue yang siap membantu dalam situasi darurat baik di laut maupun di darat. 

"Tim ini bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk BPBD, Polair, TNI AL, relawan, dan masyarakat setempat," kata Ridwan.

Bagi nelayan yang membutuhkan pertolongan diharapkan dapat langsung menghubungi tim keselamatan HNSI, pos Polair, atau TNI AL untuk mendapatkan bantuan secepat mungkin. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan