Ternyata Terlalu Percaya Diri Memiliki Dampak Negatif, Ini Cara Menghindarinya
ilustrasi terlalu percaya diri. Sumber foto: Freepik--
BELITONGEKSPRES.COM, Baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, memiliki kepercayaan diri merupakan suatu keharusan. Kepercayaan diri merupakan hal yang positif karena dapat membantu seseorang mencapai tujuan mereka dengan penuh keyakinan.
Namun, kelebihan kepercayaan diri dapat menjadi masalah karena dapat menyebabkan frustrasi dan stres. Overconfidence atau terlalu percaya diri ditandai dengan ketergantungan yang berlebihan pada penilaian diri sendiri dan mengabaikan realitas.
Ini berbeda dengan kepercayaan diri yang didasarkan pada penilaian rasional terhadap kemampuan seseorang.
Menurut psikolog Dhanya Chandran, terlalu percaya diri sering kali dipicu oleh bias kognitif, yang berbeda dengan rasa percaya diri yang merupakan indikator kedewasaan. Ini dikutip oleh JawaPos.com dari Healthshots pada Sabtu, 10 Februari.
Menariknya, terlalu percaya diri merupakan hal yang umum terjadi. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Economic Review menunjukkan bahwa banyak orang cenderung terlalu percaya diri terhadap berbagai aspek dalam hidup mereka.
BACA JUGA:Bubah Alfian Berbagi Tips Riasan Tampilan Segar di Hari Imlek 2024
BACA JUGA:Daftar Shio Ini Diprediksi Bakal Kaya Mendadak di Tahun 2024
Keadaan ini sering kali disebabkan oleh penilaian optimis terhadap kemampuan diri sendiri atau masa depan yang terlalu positif.
Orang yang terlalu percaya diri sering menunjukkan sifat ketidaksabaran, kurang menghargai pendapat orang lain, keras kepala, dan cenderung menolak masukan dari orang lain.
Mereka juga cenderung membuat orang lain merasa rendah diri atau kurang berharga, dan saat menerima kritik, mereka sering kali menjadi terlalu sensitif.
Adapun 6 dampak negatif terlalu percaya diri atau overconfidence yang perlu kamu ketahui:
1. Hilangnya kesadaran diri
Terlalu percaya diri dapat memperumit batasan antara persepsi dan kenyataan, yang dapat mengakibatkan seseorang kehilangan pemahaman akan identitas sejati mereka. Ini dijelaskan dengan jelas oleh Chandran.
2. Gesekan antarpribadi