Kembalikan Akses Nelayan: 11,75 Kilometer Pagar Laut di Tangerang Sudah Bongkar

Pembongkaran pagar laut di Tangerang, Banten pada Jumat (24/1). Secara keseluruhan sudah 11,75 kilometer pagar laut yang dibongkar oleh TNI AL bersama instansi lainnya--TNI AL

BELITONGEKSPRES.COM - Pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang, Banten, terus dilakukan sebagai upaya mengembalikan akses nelayan untuk melaut. 

Operasi ini melibatkan sinergi antara TNI AL, instansi maritim, dan masyarakat nelayan, yang bersama-sama menghadapi berbagai tantangan teknis dan cuaca. Hingga saat ini, total panjang pagar laut yang berhasil dibongkar mencapai 11,75 kilometer.

Menurut keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal), pembongkaran pagar laut pada hari ini difokuskan di tiga wilayah utama: Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk. Lebih dari 750 personel serta puluhan kapal dikerahkan dalam operasi yang berlangsung intensif ini.

“Kami menggunakan tiga KAL dan Patkamla, delapan Sea Rider, 14 perahu karet, dua RBB, satu RHIB dari TNI AL, ditambah kapal-kapal dari KKP, Polairud, serta masyarakat nelayan,” jelas Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta.

BACA JUGA:Puluhan Siswi SMA Sulthan Baruna Cianjur Dilakukan Tes Kehamilan, Picu Perdebatan Etika dan Privasi

BACA JUGA:IKN Siap Jadi Ibu Kota Politik pada 2028, Desain Perkantoran Ditinjau Ulang

Secara rinci, pembongkaran telah mencapai 9 kilometer di Tanjung Pasir, 2 kilometer di Kronjo, dan 750 meter di Mauk. Namun, Wira mengakui bahwa proses di Kronjo dan Mauk menghadapi kendala teknis karena beberapa bagian pagar laut terdiri dari tiga lapis, yang memperlambat proses pembongkaran.

“Meski hujan, arus kuat, dan pagar laut berlapis, semangat prajurit TNI AL bersama masyarakat tetap tinggi. Kami ingin memastikan akses melaut kembali terbuka sehingga nelayan dapat mencari nafkah tanpa hambatan,” kata Wira.

Selain membuka akses laut, pembongkaran pagar ini juga menjadi wujud nyata dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara TNI AL dan instansi maritim lain untuk membantu masyarakat nelayan mengatasi kesulitan ekonomi.

Nelayan di wilayah tersebut menyambut baik langkah ini, mengingat dampak pagar laut yang selama ini membatasi gerak mereka dalam mencari ikan. Dengan pembongkaran pagar, harapan mereka untuk menghidupkan kembali mata pencaharian perlahan menjadi kenyataan.

Kolaborasi antara TNI AL, Polairud, KKP, dan para nelayan mencerminkan semangat gotong royong dalam menyelesaikan persoalan yang kompleks. Langkah ini tidak hanya berdampak pada kelancaran aktivitas melaut, tetapi juga pada upaya menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat pesisir.  (jawapos)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan