Dewan Pers Dorong Etika Jurnalistik di Era AI dengan Pedoman Baru
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu--(Antara)
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Dalam era digital yang semakin canggih, Dewan Pers mengambil langkah penting dengan merilis pedoman resmi penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk karya jurnalistik.
Peluncuran pedoman ini dilakukan dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat 24 Januari 2025. Pedoman baru bertujuan untuk menjaga nilai-nilai fundamental jurnalistik di tengah adopsi teknologi yang semakin luas.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menegaskan bahwa pedoman ini menjadi panduan penting bagi insan pers dalam memanfaatkan AI tanpa melanggar prinsip etika jurnalistik.
“Pemanfaatan teknologi AI dapat mempercepat proses kerja jurnalistik, tetapi tetap memerlukan kontrol ketat agar tidak merusak integritas, akurasi, dan independensi,” ujar Ninik dilansir dari Antara.
BACA JUGA:Informasi Lengkap Seleksi CPNS 2025, Ini Perkiraan Jadwal Pendaftaran
Proses Penyusunan Pedoman
Sejak April 2024, Dewan Pers membentuk satuan tugas yang melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan media, pakar kecerdasan buatan, dan lembaga terkait.
Selain itu, pedoman ini juga melalui tahap uji publik, yang melibatkan Mahkamah Agung (MA) dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
“Masukan dari media yang sudah menerapkan AI menjadi salah satu dasar dalam penyusunan pedoman ini. Kami ingin memastikan bahwa penggunaan AI tidak hanya efisien tetapi juga tetap berpegang pada prinsip jurnalistik yang transparan dan adil,” jelas Ninik.
Isi Pedoman dan Tujuan
Pedoman yang tertuang dalam Peraturan Dewan Pers Nomor 1/PERATURAN-DP/I/2025 ini terdiri dari 8 bab dan 10 pasal, mencakup berbagai aspek seperti ketentuan umum penggunaan AI.
BACA JUGA:Agung Sedayu Grup Klarifikasi Kepemilikan SHGB Pagar Laut di Tangerang Milik Anak Usahanya
Kemudian, Prinsip dasar jurnalistik di era digital, teknologi dan publikasi berbasis AI, komersialisasi dan perlindungan data, serta penyelesaian sengketa terkait AI.
Pedoman ini diharapkan dapat membantu media mengoptimalkan penggunaan AI, seperti dalam analisis data atau penulisan berita otomatis, tanpa mengorbankan nilai-nilai utama jurnalistik.