GMNI Babel: Lawan Dinasti Politik demi Demokrasi 2024

Ketua DPC GMNI Babel, Heri Alamsyah--

BELITONGEKSPRES.COM, PANGKALPINANG - Salah satu kutipan fenomenal Bung Karno yang masih relevan hingga kini adalah “Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merubahnya”. Kutipan ini disampaikan oleh Ketua DPC GMNI Babel, Heri Alamsyah, dalam rangka menyambut pemilu 2024.

Menurut Heri, pemilu 2024 merupakan momentum penting untuk menentukan arah masa depan Indonesia. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi ini.

Heri juga menekankan pentingnya mengedepankan nilai dan moral dalam berpolitik, sesuai dengan Tugas-tugas Revolusi 1945. Ia mengkritik orientasi politik yang pragmatis dan oportunis, yang hanya menguntungkan segelintir orang.

Dia mencontohkan fenomena dinasti politik yang marak terjadi di Indonesia. Menurutnya, dinasti politik adalah bentuk pengangkangan konstitusi dan pengkhianatan terhadap demokrasi. 

Heri mengatakan bahwa dinasti politik pada masa kepemimpinan mendatang tentu akan menghambat terwujudnya masyarakat adil dan makmur, yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia.

BACA JUGA:Babel Tingkatkan Daya Beli Masyarakat Lewat Bansos

BACA JUGA:Panen Cabai Babel Tekan Inflasi Jelang Imlek 2024

Makanya, Heri mengingatkan bahwa kemakmuran rakyat sangat bergantung pada kebijakan nasional yang diambil oleh pemerintah. Ia menyoroti beberapa isu penting yang harus menjadi prioritas.

Seperti pemerataan pendidikan yang berkualitas, akses kesehatan yang humanis dan terjangkau, pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial, perlindungan lingkungan hidup dan sumber daya alam, Pemberdayaan masyarakat adat dan budaya lokal.

Heri menilai bahwa isu-isu tersebut sering diabaikan oleh para elit politik, yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya. Ia menunjukkan beberapa fakta yang menggambarkan kondisi buruk Indonesia.

"Semisal penggunaan alat-alat negara untuk kepentingan politik, hilirisasi kekuasaan yang mengabaikan aspirasi rakyat, kejahatan lingkungan yang merusak ekosistem dan kesehatan, mimpi Indonesia Emas yang hanya menjadi slogan kosong," katanya.

BACA JUGA:'Hari Kasih Suara' Jadi Kampanye KPU Bateng

BACA JUGA:PT Timah Lindungi Pantai Batu Kucing Dari Abrasi dengan 100 Cemara Laut

Oleh karena itu, Heri mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membudayakan pikiran kritis dan melakukan kritik serta otokritik terhadap para calon pemimpin nasional. Ia berharap bahwa pemilu 2024 akan melahirkan pemimpin yang berintegritas, visioner, dan pro-rakyat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan