Berkata Kasar pada Pedagang Es, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi -Biro Setpres-
BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto telah memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman, atau Gus Miftah, setelah insiden yang menghebohkan di mana ia melontarkan kata kasar kepada seorang penjual es teh, Sunhaji, dalam sebuah acara. Istana Kepresidenan menekankan bahwa Prabowo sangat menghargai rakyat kecil.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyatakan kekecewaannya terhadap perilaku Gus Miftah, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dijunjung oleh Presiden. Ia menegaskan bahwa Prabowo selalu menunjukkan rasa hormat kepada masyarakat yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
“Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati semua orang, termasuk rakyat kecil, pedagang kaki lima, nelayan, dan petani,” ungkap Hasan. Ia mengingatkan bahwa Presiden telah beberapa kali berpidato mengenai penghargaan terhadap mereka yang bekerja keras demi rezeki yang halal.
Hasan menjelaskan bahwa mereka yang berjuang dengan keringat untuk mencari nafkah layak mendapatkan perhatian dan dukungan. “Presiden dan kabinet bekerja keras untuk meringankan beban masyarakat kecil,” katanya.
BACA JUGA:Ketika Humor Menjadi Bumerang, Candaan Gus Miftah Viral Usai Ejek Penjual Es
BACA JUGA:Presiden Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi, Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua
Di samping menegur, Prabowo juga menginstruksikan Miftah untuk meminta maaf kepada Sunhaji. “Presiden telah menugaskan Sekretaris Kabinet untuk mendesak yang bersangkutan untuk segera meminta maaf,” tambahnya.
Hasan menginformasikan bahwa Gus Miftah telah menindaklanjuti dengan mengunjungi Sunhaji secara langsung di rumahnya di Grabag, Kabupaten Magelang, untuk menyampaikan permohonan maaf. “Presiden telah mendapatkan laporan bahwa permintaan maaf tersebut diterima dengan baik,” ujar Hasan.
Ia berharap insiden ini dapat memperkuat silaturahmi antara Gus Miftah dan Sunhaji, serta menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama bagi mereka yang memiliki peran sebagai pelayan masyarakat.
“Kita perlu lebih hati-hati dalam berucap dan bersikap, terutama kepada rakyat kecil yang berjuang untuk kehidupannya sehari-hari,” pungkasnya. (beritasatu)