Kementan Rinci Potensi Pendapatan Petani Muda Melalui Brigade Swasembada Pangan
Foto udara - Lahan persawahan di kawasan Indonesia timur. -Humas Kementan.-ANTARA/HO
BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Moch Arief Cahyono, menyampaikan bahwa potensi pendapatan Brigade Swasembada Pangan, yang melibatkan petani muda milenial, bisa mencapai lebih dari Rp10 juta per bulan jika mereka mengelola sawah menggunakan teknologi modern.
Arief menjelaskan, perhitungan tersebut didasarkan pada model usaha tani yang telah dianalisis secara mendalam oleh Kementan.
Program ini, yang terdiri dari brigade beranggotakan 15 orang untuk mengelola lahan seluas 200 hektare, bertujuan untuk memaksimalkan hasil pertanian dalam waktu lima tahun.
Dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektare dan harga gabah Rp6.000 per kilogram, total pendapatan kotor brigade bisa mencapai Rp6 miliar.
BACA JUGA:Penolakan PPN 12 Persen Mencuat, Ditjen Pajak Kemenkeu Berikan Tanggapan
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12 Persen Dinilai Berdampak Besar pada Kelas Menengah
Setelah dikurangi biaya operasional sekitar Rp3,8 miliar, diperkirakan pendapatan bersih yang dapat dibagi antara brigade dan pemilik lahan adalah Rp2,2 miliar.
Skema bagi hasil 70:30 di mana 70 persen untuk brigade dan 30 persen untuk pemilik lahan menjadi bagian dari kesepakatan ini.
Skema perhitungan potensi pendapatan Brigade Swasembada Pangan yang dilakukan Kementerian Pertanian. -Humas Kementan-ANTARA/HO
Selain itu, program ini memberikan potensi penghasilan lebih besar bagi petani muda, terutama jika mereka dapat mengelola lahan secara efisien, dengan melakukan 2–3 kali penanaman dalam setahun. Pemerintah juga memberikan hibah alat dan mesin pertanian senilai Rp3 miliar untuk mendukung brigade dalam menjalankan program ini.
Arief menambahkan, bagi generasi muda yang tertarik, pendaftaran dapat dilakukan melalui dinas pertanian setempat. Program ini juga menawarkan pendampingan teknis dan penyediaan benih padi unggul untuk meningkatkan hasil pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berharap program ini dapat menarik lebih banyak anak muda untuk terlibat dalam sektor pertanian yang kini lebih mengandalkan teknologi tinggi, menjadikannya peluang bagi milenial untuk berkreasi dan mendapatkan keuntungan yang menjanjikan. (ant)