Bappenas Soroti Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnan di 5 Persen Selama 20 Tahun Terakhir
Ilustrasi: Pertumbuhan ekonomi. --Dok. JawaPos.com
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyoroti stagnasi ekonomi Indonesia yang terus tumbuh di kisaran 5 persen selama 20 tahun terakhir.
Kondisi ini membuat Indonesia terjebak dalam kategori negara berpendapatan menengah selama lebih dari tiga dekade. Tantangan ini, menurut Rachmat, menjadi salah satu fokus utama pembangunan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam Sosialisasi Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Rachmat menyebut Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju.
Dengan status sebagai negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) ke-16 terbesar di dunia dan populasi terbesar keempat, Indonesia memiliki keunggulan strategis yang belum sepenuhnya dioptimalkan.
Namun, kualitas sumber daya manusia (SDM) masih menjadi tantangan signifikan, dengan Indeks Modal Manusia Indonesia saat ini hanya berada di angka 0,54, jauh tertinggal dibandingkan Singapura yang mencapai 0,88.
BACA JUGA:Pengamat Nilai Kenaikan PPN 12 Persen Sebaiknya Ditunda untuk Mencapai Taget Pertumbuhan Ekonomi
BACA JUGA:Menko Pangan Libatkan Kementan Atur Impor Susu Sapi Perah untuk Lindungi Peternak Lokal
Rachmat menegaskan bahwa transformasi sosial menjadi langkah penting untuk meningkatkan Indeks Modal Manusia hingga mencapai 0,73, mendekati negara maju seperti Amerika Serikat yang berada di angka 0,72. Selain itu, strategi transformasi ekonomi juga diarahkan untuk mendorong produktivitas melalui inovasi dan industrialisasi.
Fokus pembangunan ekonomi melibatkan penguatan teknologi, pengembangan ekonomi hijau, transformasi digital, dan modernisasi sektor ekonomi unggulan seperti pariwisata, ekonomi kreatif, ekonomi biru, serta ekonomi syariah.
Lebih lanjut, pemerintah juga menekankan pentingnya mengembangkan wilayah perkotaan dan pedesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok domestik dan menciptakan nilai tambah yang signifikan.
Rachmat optimis bahwa strategi transformasi ini akan menjadi langkah krusial bagi Indonesia untuk keluar dari stagnasi ekonomi dan middle income trap. Dengan kebijakan yang tepat dan pelaksanaan yang konsisten, Indonesia berpeluang besar mencapai status negara maju sebelum tahun 2045. (jpc)