Djoss Belitung

Kemenko PMK Sebut Program Makan Bergizi Gratis untuk Ciptakan SDM Unggul

Sejumlah siswa menyantap makanan saat uji coba makanan bergizi gratis di SDN 01 Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024). -Yulius Satria Wijaya/Spt/am.-ANTARA FOTO

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk memperbaiki gizi masyarakat sebagai langkah menuju sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul.

Staf Ahli Bidang Koordinasi Peningkatan Sumber Daya Kemaritiman Kemenko PMK, Budiono Subambang, menjelaskan bahwa percepatan penurunan angka stunting menjadi fokus utama dalam upaya perbaikan gizi nasional. 

"Program Makan Bergizi Gratis ini ditujukan untuk anak-anak sekolah sebagai salah satu upaya pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto," ungkap Budiono di Jakarta pada Senin.

Budiono menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi sebagai langkah fundamental dalam menciptakan generasi penerus yang sehat, kuat, dan berpotensi menjadi pilar kemajuan bangsa. 

BACA JUGA:BP Taskin Siapkan Rencana Induk Pengentasan Kemiskinan Berdasarkan Perpres 163/2024

BACA JUGA:Kapolri Ungkap Transaksi Judi Online Capai Rp 283 Triliun, 9.096 Tersangka Diamankan

Program Quick Wins, yang menjadi salah satu bagian dari Asta Cita ke-4, mencakup pemberian makanan bergizi sehat di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil.

Meskipun ada kemajuan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam masalah gizi. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting pada balita Indonesia masih mencapai 21,6% pada 2022, dan PAD 2023 menunjukkan angka 21,5%. 

"Kami berharap angka ini dapat turun secara signifikan di 2024. Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif mereka yang mempengaruhi produktivitas di masa depan," ujarnya.

Budiono menambahkan bahwa untuk mencapai perbaikan gizi yang optimal, diperlukan strategi yang komprehensif dan terintegrasi agar semua kebijakan program perbaikan gizi dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis secara menyeluruh.

BACA JUGA:Tarif BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada 2025, Begini Penjelasan Dirut BPJS

BACA JUGA:Gibran Usulkan Coding Masuk Kurikulum Pendidikan SD dan SMP

"Program ini harus melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari penyediaan akses pangan bergizi, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, hingga edukasi gizi bagi masyarakat. Semua ini mendukung misi pemerintah untuk memberikan akses yang adil dan merata terhadap kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.

Budiono juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung perbaikan gizi sebagai bagian dari menciptakan generasi bangsa yang sehat, kuat, dan berdaya saing. "Mari kita dengan semangat bersama-sama mewujudkan perbaikan gizi untuk masa depan yang lebih baik," tambahnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan