Kemenkop UKM Kembangkan Ekosistem Startup Berbasis Teknologi untuk Wirausaha Indonesia

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berbicara dalam bedah buku serial Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM di Tangerang, Selasa (8/10/2024). ANTARA/HO-Kemenkop UKM/am.--

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Koperasi dan UKM kini berfokus pada pengembangan ekosistem startup berbasis inovasi dan teknologi untuk mempercepat pertumbuhan wirausaha di Indonesia. 

Dalam upaya ini, Kementerian merujuk pada data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang menunjukkan bahwa antara Agustus 2021 dan Agustus 2023, jumlah wirausaha di Indonesia meningkat sebesar 43,6 persen, dengan penambahan sekitar 436.668 orang, dari target 1 juta wirausaha.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menegaskan bahwa saat ini rasio wirausaha di Indonesia masih di kisaran 3,47 persen, dan pemerintah menargetkan angka ini naik menjadi 3,95 persen pada tahun 2024 untuk memperkuat struktur ekonomi nasional. 

Menariknya, Indonesia menduduki peringkat teratas di Asia Tenggara dengan 2.483 startup, menjadikannya posisi keenam di dunia. Namun, penetrasi pasar global untuk startup Indonesia masih rendah, hanya mencapai 1 persen, dengan sekitar 13 startup yang beroperasi secara global.

BACA JUGA:PLN Perkuat Pelayanan SuperApp PLN Mobile untuk Memudahkan Pelanggan

BACA JUGA:Platform Kripto Mengedukasi Masyarakat untuk Investasi Bijak di Era Digital

Hingga Mei 2024, 25,45 juta UMKM telah bertransformasi secara digital dan terintegrasi ke dalam ekosistem digital, mendekati target 30 juta UMKM. Namun, Teten mengungkapkan bahwa tantangan seperti kurangnya jiwa kewirausahaan, produktivitas yang rendah, dan inovasi yang terbatas masih menghambat pencapaian target transformasi digital ini, membuat UMKM kesulitan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Dalam upaya mengatasi kendala ini, Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen untuk meningkatkan strategi pengembangan wirausaha melalui dukungan regulasi, program, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan sektor industri. 

Program-program seperti Entrepreneur Hub, Digitalisasi, dan Inkubasi diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak wirausaha kreatif dan startup sukses berbasis teknologi.

Kementerian juga mempelajari keberhasilan negara-negara maju, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia, dalam mengembangkan ekosistem UMKM. 

BACA JUGA:BRI Kolaborasi dengan Pos Indonesia, Luncurkan Fitur 'Kirim Barang' di Aplikasi BRImo

BACA JUGA:Pinjaman Online dan Judi Online, Dua Tantangan Serius Menuju Indonesia Emas 2045

Teten mencatat bahwa Korea Selatan berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan startup, termasuk melalui lembaga inkubator seperti TIPS Town yang membantu startup mengakses pendanaan dari venture capital.

Untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan startup secara komprehensif, Teten menekankan pentingnya menyediakan program pembinaan, pendanaan, serta infrastruktur teknologi yang memadai. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan