AI dan Diskriminasi: Mengapa Algoritma Kecerdasan Buatan Bisa Berbahaya?
Aisya Mardiana Salsabilla, Mahasiswi Fakultas Hukum Undip-Istimewa-
Menurut Stekom.ac.id, AI (Artificial Intelligence) adalah kecerdasan buatan yang merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Kehadiran AI dalam hidup kita adalah sebagai alat bantu dalam melakukan tugas-tugas tertentu. AI memiliki kecerdasan yang setara dengan manusia, AI memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah,belajar, dan merencanakan hal-hal yang bisa dilakukan kedepannya.
Pastinya dengan kehadiran AI ada bahayanya kita menggunakan AI terlalu sering. Menurut kutipan itjen.kemdikbud.go.id, AI dapat menggantikan pekerjaan manusia karena di sejumlah sektor, seperti industri manufaktur dan pertanian, AI dan robotika telah mengambil alih peran pekerja manusia dalam tugas-tugas yang berat atau berisiko tinggi.
Otomatisasi ini memberi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan meminimalisir kesalahan yang disebabkan oleh manusia (Human error) Namun, meskipun memberikan keuntungan bagi perusahaan, penggantian pekerjaan oleh AI dapat berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran dan menyebabkan perubahan dalam dinamika pasar tenaga kerja.
Algoritma kecerdasan buatan dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitar karena beberapa hal tersebut :
1. Keputusan yang Tidak Transparan: Banyak algoritma, terutama yang menggunakan pembelajaran mendalam, membuat sulit untuk memahami bagaimana keputusan diambil, yang bisa berakibat pada hasil yang tidak diinginkan atau diskriminatif.
BACA JUGA:Jalan Tengah, Upaya Damaikan Konflik Dunia
2. Penyalahgunaan: AI dapat digunakan untuk tujuan yang dapat merugikan, seperti dalam pengawasan massal, penyebaran informasi palsu, atau dalam senjata otonom yang dapat mengambil keputusan tanpa intervensi manusia.
3. Pengangguran: Otomatisasi yang dihasilkan oleh AI dapat mengakibatkan pada orang yang mengalami pengangguran jadi mereka kehilangan pekerjaan, sehingga meningkatkan ketidakstabilan ekonomi bagi banyak orang.
4. Dampak Lingkungan: Penggunaan AI dalam proses industri dan pertanian dapat menimbulkan tantangan lingkungan yang serius dasn meningkatkan konsumsi energi sumber daya, yang berpotensi memperburuk perubahan iklim dan merusak keadaaan ekosistem.
5. Bias Algoritma: Jika data yang digunakan untuk melatih algoritma memiliki bias, maka keputusan yang diambil juga akan mencerminkan bias tersebut, hal tersebut dapat memperburuk ketidakadilan sosial dan diskriminasi.
6. Ketergantungan: Semakin banyaknya keputusan yang diserahkan pada AI dapat mengurangi keterampilan manusia dan meningkatkan ketergantungan pada teknologi, yang berpotensi berbahaya jika teknologi tersebut gagal atau disalahgunakan.
Kita akan menganggap hal tersebut sepele karena kita sudah ketergantungan pada Kecerdasan buatan atau AI. Ketergantungan ini dapat berbahaya jika teknologi gagal atau disalahgunakan, mengakibatkan kehilangan kemandirian dalam pengambilan keputusan.
BACA JUGA:Bagaimana AI Mengubah Keamanan Siber: Ancaman yang Perlu Diwaspadai
Dengan memahami potensi risiko ini, penting untuk mengembangkan dan menerapkan AI secara hati-hati dan bertanggung jawab. Dengan cara tersebut kita dapat menghindari penyalahgunaan data. Algoritma dapat mencerminkan bias dari data yang digunakan untuk melatihnya, yang dapat mengakibatkan keputusan yang tidak adil atau diskriminatif.