Warga Keluhkan Kelangkaan, Pemkab Beltim Pastikan Pasokan LPG 3 Kg Stabil
Warga Keluhkan Kelangkaan, Pemkab Beltim Pastikan Pasokan LPG 3 Kg Stabil--Diskominfo SP Beltim
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mengeluhkan kelangkaan atau sulitnya mendapatkan LPG 3 Kg.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Beltim memastikan bahwa pasokan LPG bersubsidi 3 Kg aman dan tidak terjadi pengurangan distribusi.
Kepastian itu disampaikan Kepala Bagian Bagian Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam (Ekbang dan SDA) Setda Kabupaten Beltim Tri Astuti Ramadhani Haliza.
Dilansir dari rilis Diskominfo SP, Tri menegaskan bahwa setelah berkoordinasi dengan pihak Pertamina, tidak ada pengurangan pasokan LPG 3 Kg ke agen dan penyalur di wilayah Beltim.
BACA JUGA:21 Pengusaha Muda Beltim Ikuti Lomba Wirausaha Berprestasi 2024
BACA JUGA:ASN Boleh Kampanye Pilkada 2024? Pjs Bupati Beltim Beberkan Syaratnya
"Isu kelangkaan ini sudah kami tindaklanjuti dengan pengecekan lapangan, dan hasilnya menunjukkan pasokan tetap stabil. Kami mengimbau warga agar tidak panic buying," ungkapnya, Selasa 8 Oktober 2024.
Pemkab Beltim juga menjamin bahwa pendistribusian LPG 3 Kg untuk rumah tangga dan pelaku UMKM tetap berjalan sesuai aturan. Yakni dengan maksimal satu hingga dua tabung per rumah tangga dan hingga tiga tabung untuk UMKM.
Total ada sekitar 3.920 tabung yang disalurkan setiap hari oleh tiga agen resmi, yaitu PT Hera Makmur Sentosa Bersama, PT Mulia Berlian Sejahtera, dan PT Pertamina Retail Belitung Timur.
Meskipun distribusi berjalan normal, sejumlah warga di Kabupaten Beltim mengaku kesulitan mendapatkan LPG 3 Kg atau gas melon ini.
BACA JUGA:Penipuan Berkedok Proyek Pembangunan Catut Nama Kepala DPUPRP2RKP Beltim, Sasar 5 Kades
BACA JUGA:Polres Beltim Ungkap 2 Kasus Narkotika, Tersangka Terkait Lapas Pangkalpinang
Tuti (55), warga Desa Kurnia Jaya, mengatakan bahwa ia sudah beberapa hari keliling mencari gas namun tidak menemukannya, sehingga harus menggunakan kayu bakar.
Sementara itu, Mira (40), seorang penjual pecal dari Desa Lalang Manggar, berharap kelangkaan segera teratasi karena dirinya terpaksa berhenti berjualan akibat sulitnya mendapatkan LPG.