Hendrya Sylpana

Wapres Ma'ruf Amin Pamit dan Minta Maaf Atas Kekurangan di Akhir Masa Jabatannya Bersama Jokowi

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penyerahan Dana Insentif Fiskal Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024 di Auditorium Setwapres, Jakarta, Rabu (18/9/2024). ANTARA/HO-BPMI Setw--

BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengucapkan perpisahan dan memohon maaf atas kekurangan selama masa jabatannya sebagai Wakil Presiden dalam pertemuan dengan sejumlah menteri dan kepala daerah di Kabinet Indonesia Maju. 

Pada Rabu, di Auditorium Setwapres Jakarta, Ma’ruf Amin memanfaatkan Rapat Koordinasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penyerahan Dana Insentif Fiskal Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024 untuk menyampaikan pesan tersebut.

"Saya ingin menyampaikan bahwa masa kepemimpinan saya bersama Pak Jokowi sudah hampir berakhir, tinggal menghitung hari. Maka, saya juga memohon maaf atas segala kekurangan selama ini. Pada 20 Oktober nanti, kita akan menyelesaikan tugas ini," ungkap Ma’ruf.

Wapres berharap pemerintahan yang telah berjalan selama lima tahun di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dapat berakhir dengan baik dan lancar. 

BACA JUGA:KPK Belum Tahu Siapa Pemilik Jet Pribadi yang Ditumpangi Kaesang ke AS

BACA JUGA:KKP Manfaatkan Ikan Peperek dan Selar untuk Produksi Susu Ikan, Ribuan Nelayan Terlibat

"Semoga akhir masa jabatan ini husnul khatimah. Terima kasih atas kerja sama semua pihak, sehingga kita dapat mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem hampir mencapai 0 persen," tambahnya.

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin juga menyoroti bahwa target penghapusan kemiskinan ekstrem hampir tercapai. Pada 2024, pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem mendekati nol persen. 

"Kita optimis dengan capaian ini. Tingkat kemiskinan ekstrem yang pada Maret tahun lalu masih di angka 1,12 persen, kini telah turun menjadi 0,83 persen," jelasnya.

Meski demikian, Wapres mengakui masih ada tantangan, seperti masalah akurasi data, efektivitas program, kualitas pelaksanaan, dan penyesuaian standar kemiskinan ekstrem.

Ia menekankan perlunya sinergi semua pihak, terutama kepala daerah, untuk memastikan tren penurunan kemiskinan ekstrem terus berlanjut.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta para gubernur, bupati, dan wali kota yang menerima penghargaan terkait upaya penghapusan kemiskinan ekstrem. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan