Petani Bangka Tengah Mengeluh, Polemik Jahe Merah Semakin Memanas

Ilustrasi: Jahe Merah --

BELITONGEKSPRES.COM, BANGKA TENGAH - Polemik seputar jahe merah melibatkan 400 warga Bangka Tengah telah menyebabkan mereka kena blacklist bank membuat situasi yang semakin memanas. 

Bahkan, pihak perusahaan PT Berkah Rempah Makmur (BRM) terkesan melempar tanggung jawab terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat petani jahe merah tersebut.

Supiat, mantan karyawan PT BRM yang pada saat itu bertugas sebagai pendamping Jahe Merah, mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki pengetahuan tentang sosialisasi pinjaman Bank karena tim sosialisasi PT BRM sudah bertanggung jawab di lapangan.

"Ikhtisar mengenai hutang piutang masyarakat bukanlah ranah saya. Tim sosialisasi yang terdiri dari Basrin, Siska, dan Sari yang menangani hal tersebut. Saya hanya fokus sebagai pendamping teknis dalam penanaman Jahe Merah," ujar Supiat, Rabu 10 Januari 2024.

BACA JUGA:Gegara Program Jahe Merah Ratusan Warga Bangka Tengah Kena Blacklist Bank

BACA JUGA:Resep Minuman Herbal Jahe, Kunyit, dan Campuran Lemon Efektif Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegagalan program Jahe Merah disebabkan oleh faktor alam yang memengaruhi pertumbuhan jahe merah. Kondisi ini tidak terduga bagi dirinya sebagai pelaku dan petani jahe merah.

"Jahe merah awalnya saya tanam tidak ada masalah. Saya tidak mengira, saat kami tanam jamaah, jadi terserang penyakit bercak kuning dan fusarium, ditambah cuaca ekstrim," ungkapnya.

Dia juga menyatakan bahwa dia tidak mengetahui bahwa masalah akan berkembang menjadi seperti ini, karena pada empat bulan pertama penanaman, semua tanaman jahe merahnya tumbuh segar dan sangat bagus.

"Namun, setelah enam bulan, tanaman langsung diserang oleh penyakit, dipengaruhi oleh cuaca dan berbagai faktor lainnya," ucapnya.

BACA JUGA:Polresta Pangkalpinang Musnahkan Sabu Rp 4 Miliar

BACA JUGA:Borok RS Bakti Timah Sungailiat Terbongkar, Saat RDP di DPRD Babel

Dia menegaskan lagi bahwa dia tidak terlibat dalam upaya sosialisasi terkait pinjaman dan program KUR kepada masyarakat.

"Saya tegaskan saya tidak terlibat apapun dalam sosialisasi dalam hal sosialisasi dari KUR, programnya dan lainnya. Saya hanya di lapangan sebagai pendamping petani saja," tutupnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan