Bau Busuk PKS di Desa Badau, DLH Belitung: Hasil Uji Kualitas Udara di Bawah Ambang Batas

Kepala DLH Belitung Yasa--

BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung mengeluarkan hasil Pengujian kualitas udara (ambient) di Desa Badau, Kecamatan Badau yakni masih di bawah ambang batas atau masih aman.

Sebelumnya, DLH Belitung melakukan uji kualitas udara atas permintaan Desa Badau dan Kecamatan Badau menyikapi adanya bau busuk yang diduga berasal dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Desa Badau itu.

Hasil uji laboratorium udara itu disampaikan langsung kepada masyarakat di Desa Badau yang dihadiri oleh Camat Badau Azhari, Kepala Desa Badau Irawan Sumantri, perwilan polsek Badau BPD, perangkat desa dan perwakilan masyarakat, Rabu 3 Januari 2024.

"Hasil uji untuk pengambilan sampel pada 28 November dengan 14 hari kerja, dan pas keluar hasilnya saat itu, ada beberapa kesibukan baik kami atau pihak desa," kata Kepala DLH Belitung Yasa kepada Belitong Ekspres, Kamis 4 Januari 2024.

"Jadi baru disampaikan kemarin mengadakan pertemuan dan hasilnya udara ambient masih di bawah batas normal, masih memenuhi baku mutu," sambung Kepala DLH Belitung.

BACA JUGA:Pengacara Keberatan Dengan Tuntutan Jaksa, Martoni Harus Dibebaskan

BACA JUGA:Pengacara Martoni Siap Bacakan Pledoi, 3 Poin Akan Disampaikan

Menurut Yasa, namun walaupun begitu, pihak perusahaan tetap akan mengusahakan untuk menghilangkan bau busuk yang menyebar di daerah tersebut dengan mengembangkan mikroba mengurai limbah, sehingga tidak terlalu bau.

"Memang prosesnya agak lama (pengembangan mikroba), apalagi dengan cuaca yang seperti ini. Dan juga mikroba itu mendatangkannya dari luar daerah," papar Yasa.

Selain itu, kata dia, pihak perusahaan juga sudah pernah menanam tanaman yang dapat meredam bau busuk itu. Akan tetapi karena cuaca yang cukup kurang bersahabat, menyebabkan tanaman itu kurang tumbuh subur.

"Mereka juga sudah menanam bambu peredam bau, tapi karena nanamnya pas musim kemarau, jadi mati. Nah sekarang itu mau dikembalikan lagi," beber Yasa.

Kemudian Yasa juga memastikan, DLH Belitung tetap berdiri sacara independen atau tidak memihak kepada pihak manapun untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami tidak pro prusahaan dan tidak pro masyarakat. Kami mengayomi semua. Kita tetap melakukan pengawasan terhadap dan mereka setiap enam bulan sekali melapor kepada kita aktivitad mereka," tandasnya.

BACA JUGA:Malam Pergantian Tahun, DLH Catat Timbulan Sampah di Bundaran Satam Capai 8 Ton

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan