Ikut Sendiri
Dahlan Iskan--
''Sudah...dibilang...''.
Mereka pun masuk gerbang Disneyland dengan riang gembira.
Saya hanya bisa berdiri terpaku. Sendirian. Kedinginan.
Suasananya mirip para pemain West Ham yang riang gembira meninggalkan penjaga gawang Arsenal yang sedih kemasukan dua gol tanpa balas pekan lalu.
Setelah mereka hilang dari pandangan saya sadar dari lamunan. Saya pun harus memutuskan untuk kembali ke kota.
Saya tersadar lagi: tidak ada uang di kantong. Kasirnya sudah tidak tampak –mungkin mereka sudah bersuka ria sarapan di salah satu resto di dalam sana.
Sendiri.
Tanpa uang.
Belum sarapan.
''Di mana ada kemauan tidak selalu ada jalan''.
Ada. Ada jalan. Yakni jalan memutar. Jalan balik ke kota. Jalan kaki. Apa hendak dikata.
''Di mana ada kemauan di situ ada jalan''.
Saya kini punya mau kembali ke hotel. Pun seandainya tidak mau, toh harus kembali ke hotel.
Ups...ada jalan!
Ada satu orang yang iba pada saya. Orang baru. Anak muda.