Hendrya Sylpana

Perkuat Keamanan Siber, Menkominfo Gandeng Asosiasi Forensik Digital Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. (ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Informatika)--

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengajak Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI) untuk berkolaborasi dalam upaya memperkuat keamanan siber nasional. 

Ajakan ini ditujukan kepada AFDI karena asosiasi ini menaungi talenta-talenta digital berbakat di bidang forensik digital yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan keamanan siber di Indonesia.

"Soal keamanan siber memang menjadi isu krusial, hari ini dan ke depan pasti akan lebih dibutuhkan di tengah kemajuan transformasi digital Indonesia," kata Budi di Jakarta, Kamis.

Budi menekankan bahwa saat ini pemerintah berfokus pada mitigasi dan resiliensi keamanan siber nasional. Hal ini bertujuan agar layanan-layanan yang telah terintegrasi secara digital tidak terdampak negatif jika terjadi serangan siber.

BACA JUGA:KPK Periksa Anak dan Cucu SYL Terkait Kasus Pencucian Uang

BACA JUGA:Kementerian PPPA Ungkap 80 Ribu Anak Jadi Korban Judi Online di Indonesia

"Peran aktif para talenta digital yang memiliki minat besar pada forensik digital dapat memperkuat langkah mitigasi untuk menjaga keamanan siber," ujarnya.

Kemampuan audit forensik digital dianggap krusial karena dapat mengidentifikasi akar penyebab dari sebuah insiden serangan siber. Budi menegaskan bahwa mitigasi dan resiliensi sangat penting untuk memastikan sistem dapat kembali beroperasi dengan baik setelah insiden siber.

Budi juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan yang terhubung dengan keamanan siber, tidak hanya dari jajaran pemerintah. Kolaborasi ini, menurutnya, akan memperkuat keamanan siber nasional.

"Negara-negara lain telah membentuk tim insiden keamanan sibernya melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Misalnya, di Amerika Serikat ada Cyber Forensic Labs untuk menganalisis malware dan gangguan keamanan siber, atau di Malaysia ada Unit Cyber Security yang memfasilitasi berbagai kebutuhan keamanan siber termasuk analisis barang bukti digital," jelasnya.

BACA JUGA:Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Ketiga Suami BCL Terkait Kasus Penggelapan Dana

BACA JUGA:Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas di Pati Masih Diburu, Berpindah Lokasi dan Identitas Palsu Jadi Kendala

Budi mengajak AFDI untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan siber nasional agar Indonesia memiliki pertahanan yang semakin kuat.

“Jika perlu, AFDI bersama BSSN, Kominfo, dan Siber Polri dapat membuat Tim Incident Response yang berisi praktisi dan jagoan forensik digital kita. AFDI dapat hadir untuk setidaknya memberikan second opinion dari suatu hasil forensik digital,” tutup Budi. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan