BI: Pembiayaan Perbankan Syariah Tumbuh 14,07 Persen pada Mei 2024
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam Kickoff Bulan Pembiayaan Syariah 2024 yang di Jakarta, Selasa (25/6/2024) (ANTARA/Bayu Saputra)--
Pada akhir 2023, BI menerbitkan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) yang diarahkan untuk memperkuat kebijakan dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pengembangan pasar uang syariah.
Selain itu, aplikasi Satu Wakaf Indonesia yang diluncurkan tahun lalu juga mulai menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dalam penghimpunan dana wakaf.
Strategi kedua, yaitu peningkatan inklusi dan literasi keuangan syariah. Juda menilai semakin tinggi tingkat inklusi dan literasi keuangan syariah, maka masyarakat dengan sendirinya akan dapat menunjang serta meningkatkan industri keuangan syariah.
BACA JUGA:Menkominfo Ungkap Modus Baru Judi Online dengan Deposit Pulsa
BACA JUGA:Kemenkes Adopsi Mitigasi Freeport untuk Mencegah Malaria di IKN
Oleh karena itu, pemerintah menargetkan literasi keuangan syariah agar mencapai 50 persen pada 2025.
“Tentu tidak dapat kita capai dengan bisnis biasa, perlu akselerasi inklusi dan literasi keuangan syariah melalui strategi edukasi yang lebih masuk. Melalui narasi dan kanal yang konteks dan lebih kekinian,” jelasnya.
Kemudian strategi ketiga, Juda menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dalam pengembangan keuangan syariah. Hal ini dapat diwujudkan melalui proyek charter antarkementerian, lembaga, dan industri.
Langkah tersebut meliputi inkubasi bisnis UMKM, penyelenggaraan bisnis matching syariah dalam Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) dan Indonesia Sustainibility Forum (ISF), serta ekosistem pondok pesantren inklusif keuangan syariah yang akan diselenggarakan oleh OJK.
"Seluruhnya kami ihtiarkan untuk mencapai akselerasi pembiayaan syariah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkasnya. (ant)