62 Jemaah Haji Belitung Siap Jalani Puncak Ibadah Haji 2024

Jemaah Haji Kabupaten Belitung di tanah Suci Mekkah (istimewa)--

BELITONGEKSPRES.COM - Para jemaah haji asal Kabupaten Belitung tengah bersiap-siap untuk menjalani puncak ibadah Haji 2024 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada tanggal 9 Zulhijjah atau 15 Juni 2024 mendatang.

Ketiga tempat tersebut menjadi poin penting dalam rangkaian ibadah haji, yang dianggap sebagai puncak dari keseluruhan perjalanan haji di tanah suci Mekkah. 

Suyanto, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Belitung, menyatakan bahwa 62 jemaah haji dari Kabupaten Belitung saat ini sedang melakukan persiapan menuju Armuzna.

"Mereka tengah bersiap untuk menjalani rukun haji atau puncak haji," ungkap Suyanto pada hari Senin, 10 Juni 2024.

Menurut Suyanto, kondisi kesehatan para jemaah haji asal Belitung saat ini dalam keadaan baik. Meskipun sebelumnya, ada satu jemaah yang sempat dirawat di rumah sakit setempat, namun kini telah kembali ke hotel.

BACA JUGA:Festival Gunong Tajam Tahun 2024 Siap Digelar, Perkenalkan Keunikan Desa Kacang Butor

BACA JUGA:Pemkab Belitung Terima Bantuan Alat Pertanian Dari Kementan RI

"Untuk memudahkan para jemaah yang sakit atau lansia tanpa pendamping, kami sudah mengatur skema murur. Di mana jemaah hanya melewati tempat tersebut tanpa bermalam di Muzdalifah," jelasnya.

Suyanto menjelaskan bahwa para jemaah lansia saat ini ditawarkan dan didata untuk mengikuti skema murur. Beberapa di antaranya menyetujui, sehingga mereka hanya akan melewati tempat tersebut dan langsung menuju Mina.

Para jemaah yang mengikuti skema murur akan selalu didampingi, baik oleh ketua rombongan (karom), ketua regu (karu), atau jemaah lain yang sehat dan bersedia untuk memberikan pendampingan. Petugas juga akan tetap mendampingi, terutama petugas kesehatan.

Selain itu, para jemaah akan menggunakan smart card yang telah digunakan sejak mereka menuju Arafah pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah atau 14 dan 15 Juni 2024. 

"Sebelum naik ke bus, jemaah haji Indonesia akan melakukan proses scan barcode pada Smart Card mereka," kata Suyanto.

Ia menambahkan bahwa penting untuk menjaga smart card ini, karena merupakan inovasi dari pemerintah Arab Saudi dalam upaya mencegah keberadaan jemaah haji yang tidak sah.

BACA JUGA:Kasus Timah Ilegal di Belitung, Senin Ini JPU Bacakan Dakwaan Terhadap Aloy

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan