Perayaan Natal 2023, Israel 'Hadiahi' Rudal ke Gereja Betlehem!
Ledakan di Betlehem.-screnshoot ---
BELITONGEKSPRES.COM - Pada perayaan Hari Natal di Tepi Barat pada tanggal 25 Desember 2023 yang lalu, Israel 'menghadiahi' kepada Gereja Betlehem. Selain melancarkan serangan udara, Israel juga melakukan penangkapan di kamp pengungsian Jenin.
Sebagai hasil dari serangan ini, puluhan pengungsi dilaporkan tewas akibat tindakan Israel di wilayah Tepi Barat, yang sebelumnya telah melakukan penyerangan di Gaza. Jenin, yang dianggap sebagai simbol perlawanan Palestina, telah menjadi target serangan Israel sejak tanggal 7 Oktober.
Selain Gereja Betlehem, pihak Zionis juga menyerang Freedom Theatre, yang merupakan simbol perdamaian. Dalam serangan tersebut, setidaknya 9 warga Palestina ditangkap oleh pasukan Zionis.
Hingga saat ini, belum ada kabar mengenai kondisi Gereja Betlehem setelah pengeboman yang dilakukan oleh Zionis Israel.
Paus Fransiskus memberikan tanggapan terhadap penyerangan Gereja Betlehem oleh Zionis selama misa Malam Natal. “Hati kami ada di Betlehem", kata Paus Fransiskus seperti dikutip disway.id, Selasa 26 Desember 2023.
BACA JUGA:Update Jumlah Korban Kebiadaban Tentara Israel, Korban Jiwa 20.000 Warga Palestina
BACA JUGA:Langsung Dikecam MER-C, RS Indonesia Menjadi Markas Pasukan Israel
Paus Fransiskus menerima informasi bahwa Paus Fransiskus membuka perayaan Natal dengan pesan perdamaian di Tanah Suci dan menyatakan keprihatinannya atas situasi konflik di Gaza. Pernyataan tersebut menyoroti keinginan Paus untuk menyampaikan pesan perdamaian yang diyakini Yesus kepada umat manusia.
Situasi di Gaza memang telah lama menjadi sumber konflik dan ketegangan, dan upaya diplomatik serta perhatian internasional terus diperlukan untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.
“Malam ini, hati kita ada di Betlehem, di mana Pangeran Perdamaian sekali lagi ditolak oleh logika perang yang sia-sia, oleh bentrokan senjata yang bahkan hingga saat ini menghalangi dia untuk mendapatkan ruang di dunia,” kata Paus.
Menurut Paus pesan Natal yang sebenarnya adalah perdamaian dan cinta untuk itu dia mendesak masyarakat untuk tidak terobsesi dengan kesuksesan duniawi dan penyembahan konsumerisme. “Malam ini, cinta mengubah sejarah,” paparnya.
Bethlehem sendiri merupakan kota alkitabiah di Tepi Barat, di mana umat Kristen percaya bahwa Yesus Kristus dilahirkan disana pada lebih dari 2.000 tahun lalu.
Perang yang terjadi mengakibatkan membatalkan perayaan Natal tahunan yang biasanya menarik ribuan wisatawan.
Bethlehem saat Natal ini tidak lagi menampilkan pohon Natal raksasa, marching band dan tempat kelahiran Yesus yang flamboyan tahun ini hanya berhiasan beberapa lampu saja.