Orang Tua Harus Tau! Mengonsumsi Sosis Bagi Anak Memiliki Dampak positif dan Negatif, Simak Selengkapnya

sosis diambil dari freepik.com--

BELITONGEKSPRES.COM, Sosis memiliki rasa yang lezat dan gurih, sehingga sering menjadi favorit anak-anak. Selain digunakan sebagai pendamping makanan pokok, sosis juga sering dijadikan cemilan, terutama sosis siap makan.

Sosis adalah produk olahan yang terbuat dari berbagai jenis daging hewan, seperti sapi, kambing, babi, dan ayam. Makanan ini memiliki daya tahan yang lebih lama karena telah melalui beberapa tahapan pengolahan, termasuk proses pengawetan.

Sosis tersedia dalam dua jenis: sosis mentah yang perlu dimasak sebelum dikonsumsi, dan sosis siap makan yang sudah matang. Kedua jenis ini memiliki kepraktisan tersendiri karena dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan mudah dikonsumsi.

Dampak Negatif Konsumsi Sosis Bagi Anak

Dalam proses pengolahannya, sosis sering ditambahkan berbagai zat seperti garam (natrium), nitrat, nitrit, atau bahan pengawet lainnya. Namun, ada risiko terkait pengonsumsian sosis oleh anak-anak karena kandungan ini.

BACA JUGA:Segudang Manfaat Menkonsumsi Jagung untuk Kesehatan, Salah Satunya untuk Melancarkan Pencernaan

BACA JUGA:Peringatan! Bahaya Bromat Dalam Air Minum Kemasan, Gangguan Ginjal hingga Kanker

Menurut laporan dari hellosehat.com yang mengutip Food Data Central yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), satu potong sosis dengan berat sekitar 23 gram mengandung sekitar 1,4 gram lemak jenuh. Kandungan natriumnya mencapai sekitar 299 mg dan kalorinya sekitar 52,9 kkal.

Ada beberapa risiko bahaya terkait konsumsi sosis oleh anak-anak yang perlu diperhatikan oleh orang tua.

1. Tekanan darah tinggi

Sosis memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi pada anak, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2020 menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan asin seperti sosis dalam jumlah banyak dapat berkaitan dengan tekanan darah diastolik yang tinggi pada anak-anak berusia 5-16 tahun di Spanyol, terlepas dari status gizi mereka.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan garam atau natrium dari makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak, termasuk sosis. Mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi garam dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi pada anak-anak dan mendukung kesehatan mereka secara keseluruhan. Sebaiknya pilih sosis dengan kandungan garam atau natrium yang lebih rendah atau batasi konsumsinya agar tidak melebihi jumlah yang dianjurkan untuk anak-anak.

BACA JUGA:Tips Mengontrol Nafsu Makan Berlebihan Supaya Berhasil Capai Berat Badan yang Ideal

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan