Mentan Amran Siapkan Cadangan Beras Tiga Kali Lipat untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (tengah) didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution (kedua kiri) bersama Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu (ketiga kanan) saat menjawab pertanyaan media di Gudang Bulog, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Ta-Diskominfo Sumut-ANTARA/HO
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyiapkan stok beras sebesar tiga kali lipat dari kebutuhan normal untuk tiga provinsi terdampak bencana hidrometeorologi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat terdampak banjir dan longsor terpenuhi secara cepat.
“Permintaan untuk tiga provinsi ini mencapai 5.000 ton. Kami siapkan tiga kali lipatnya dan segera kirim,” ujar Amran di Gudang Bulog, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu.
Amran menjelaskan, beras cadangan ini mencapai sekitar 15.000 ton, termasuk 600 ton yang telah tiba di Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara. Pengiriman tambahan 10.000 ton akan dilakukan sekaligus agar bantuan dapat segera diterima masyarakat terdampak.
“Sudah sandar 600 ton, dan kami akan kirim 10.000 ton cadangan. Kalau bisa satu tahap saja, karena masyarakat sudah sangat membutuhkan,” tegas Amran.
BACA JUGA:Mentan Amran Himpun Rp75,85 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
BACA JUGA:Kemensos Siapkan Bantuan Logistik Rp19,09 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
Selain distribusi beras, Mentan Amran juga memantau kondisi lahan pertanian yang terdampak. Sawah seluas 40 hektare dan lahan jagung 604 hektare mengalami kerusakan. Pemerintah menyiapkan bibit dan peralatan untuk perbaikan, termasuk memanfaatkan kontraktor lokal agar lahan bisa segera siap tanam kembali.
“Kami beri waktu satu minggu untuk administrasi, menandai patok tanah, lalu langsung dikerjakan. Alat berat sudah siap, dan koordinasi dengan gubernur serta bupati akan mempercepat proses,” jelas Amran.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menekankan upaya membuka akses ke lokasi terdampak agar seluruh bantuan dapat tersalurkan ke daerah yang terisolasi akibat banjir dan longsor. Fokus utama saat ini adalah perbaikan jalur utama ke Tapanuli Tengah dan daerah sekitarnya.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa, 2 Desember, korban meninggal di Sumatera Utara akibat bencana ini mencapai 294 orang, dengan 155 orang masih hilang. Empat kabupaten/kota yang paling terdampak adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara.
Bobby menegaskan prioritas pemerintah saat ini adalah memastikan akses jalan utama bersih dari lumpur dan hambatan lain agar distribusi bantuan berjalan lancar. (ant)