Banjir Sumatera Dianggap Paling Parah, Ini Penjelasan Pengamat
Tim SAR gabungan terus mempercepat pencarian korban banjir bandang yang menerjang Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Sabtu (29/11/2025). Operasi pencarian dilakukan sejak pagi hingga malam hari karena masih ada wa-Delfi Neski-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Banjir bandang yang kembali melanda sejumlah daerah di Sumatera memunculkan pertanyaan mengenai alasan dampaknya terlihat lebih berat dibanding peristiwa serupa di Thailand, Vietnam, atau Malaysia. Pengamat Klimatologi Lingkungan Universitas Gadjah Mada, Bayu Dwi Apri Nugroh, menilai kerusakan lingkungan di bagian hulu menjadi faktor pembeda yang paling signifikan.
Bayu menjelaskan bahwa Sumatera mengalami deforestasi dalam skala besar selama bertahun-tahun. Aktivitas pembalakan, pembukaan lahan, hingga tambang disebut telah mengurangi kemampuan tanah menyerap air.
Kondisi tersebut membuat hujan ekstrem yang turun dalam intensitas relatif rendah sekalipun mampu memicu aliran permukaan dalam jumlah besar.
Situasi itu pula yang menyebabkan banjir bandang di Sumatera sering membawa kayu gelondongan dan material lumpur. Menurut Bayu, fenomena ini jarang terjadi di Thailand, Vietnam, dan Malaysia meskipun negara tersebut juga menghadapi cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi. Ia menyebut tingkat deforestasi di ketiga negara itu tidak separah yang terjadi di hulu kawasan Sumatera.
BACA JUGA:Siklon Tropis Senyar Picu Banjir dan Angin Kencang di Tiga Provinsi Sumatera
BACA JUGA:Darurat Bencana, BGN Ubah Dapur MBG di Sumut Jadi Dapur Umum untuk Korban Banjir dan Longsor
Bayu menambahkan bahwa persoalan tata ruang, minimnya pengawasan, serta penggunaan lahan yang tidak terkendali turut memperburuk kondisi. Ia mendorong pemerintah memperkuat upaya rehabilitasi hutan dan penegakan hukum agar kerusakan lingkungan tidak semakin meluas.
Bayu memperingatkan bahwa banjir bandang di Sumatera berpotensi terjadi lebih sering dan memberikan dampak yang semakin merusak jika tidak ada langkah serius untuk memperbaiki kondisi hulu. (beritasatu)