Cegah Keracunan, Pemerintah Terapkan 3 Sertifikasi MBG: HACCP, SLHS, dan Halal
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/10/2025)-Mecca Yumna-ANTARA
BELITOGNEKSPRES.COM - Pemerintah memperkuat pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menerapkan tiga sertifikasi utama, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), dan sertifikasi halal, untuk mencegah kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan ketiga sertifikasi ini merupakan standar minimum bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan akan ditambah satu rekognisi dari BPOM melalui kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Sertifikasi HACCP fokus pada pengendalian kualitas fasilitas pengolahan makanan, sedangkan SLHS menilai kompetensi sumber daya manusia. Sistem HACCP, menurut FAO, memantau potensi bahaya biologis, kimiawi, dan fisik sepanjang proses mulai dari produksi hingga konsumsi, sehingga menjamin keamanan pangan.
Selain sertifikasi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan BPOM akan melakukan pengawasan eksternal setiap minggu untuk memperkuat pengawasan internal BGN. Kepala BGN menekankan pentingnya kualitas bahan baku dan air sebagai faktor penentu keamanan makanan, yang nantinya diawasi secara harian oleh Badan Gizi Nasional.
BACA JUGA:DPR Usul Hapus Kata 'Gratis' dari Program MBG
BACA JUGA:Soal Usulan Hapus Kata 'Gratis' di Program MBG, BGN Tunggu Arahan Prabowo
Pemerintah juga mengintegrasikan pengawasan di tingkat sekolah dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, memanfaatkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Dengan sekitar 450 ribu sekolah di bawah kementerian tersebut, pengawasan sederhana seperti memeriksa perubahan warna, bau, dan tekstur makanan akan dilaksanakan untuk memastikan kualitas makanan yang diterima siswa tetap aman.
Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk membuat program MBG lebih profesional, transparan, dan bebas risiko keracunan, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang keamanan pangan di tingkat sekolah dan masyarakat. (ant)