Beliadi: WPR Salah Satu Solusi Pertimahan Babel, Minta Dinas ESDM Segera Disosialisasikan

BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bisa menjadi salah satu solusi masalah pertimahan.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Babel Beliadi mengatakan, sebanyak 8.606 hektar WPR kini telah terbit dan diberikan izin oleh Kementrian ESDM Republik Indonesia (RI). 

WPR yang diterbitkan tersebut berada di 3 kabupaten yang ada di Bangka Belitun. Yaitu Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Belitung Timur (Beltim).

Untuk jumlah blok dan luasnya masing-masing di Bangka Selatan 17 blok luas 1.105 Ha, Bangka Tengah 89 blok luas 6.521 Ha dan Beltim 17 blok luas 980 Ha.

Beliadi berharap dengan terbitnya sebanyak 8.606 hektar WPR dari Kementerian ESDM bisa dijadikan dasar memecah masalah kebuntuan sekarang terkait pertimahan di Babel.

BACA JUGA:Tampung dan Olah Timah Ilegal, Aloy Ditangkap Polres Belitung

BACA JUGA:Pemkab Pasang Tabel Harga Harian di Pasar Tanjungpandan

"Dengan ini bisa menghapus bahas tambang rakyat yang selama ini dicap ilegal dan dalam pengelolaannya nanti," kata Beliadi dalam keterangan tertulis kepada Belitong Ekspres, Kamis 21 Maret 2024.

Tak hanya itu, Beliadi juga berharap kepada dinas di Bangka Belitung terkait dapat segera melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat penambang.

Baik itu terkait administrasi dan kewajiban terhadap negara yang menjadi syarat dalam kegiatan operasional penambangan mineral timah di WPR tersebut

Ia menyebutkan, ada 3 dokumen yang harus diurus sebagai kelengkapan WPR untuk mendapatkan IPR. Yakni 2 dokumen diurus dan dikeluarkan di kementerian dan 1 dokumen diurus dan dikeluarkan di Dinas ESDM Provinsi Babel.

"Mudah-mudah masyarakat dengan keluarnya WPR yang sudah terbit setahun ini, kedepan bisa menambang dengan leluasa karena sudah ada payung hukumnya," sebut Politisi Gerindra Beltim itu.

BACA JUGA:Pemkab Belitung Seleksi Calon Direktur Utama BUMD

BACA JUGA:Ekonomi Babel Sedang Terpuruk, Beliadi Minta Penjabat Gubernur Cari Solusi