Meriah! Sembahyang Rebut 2025 di Beltim Dihadiri Bupati & Warga Tionghoa Berbagai Daerah
Meriah! Sembahyang Rebut 2025 di Beltim Dihadiri Bupati & Warga Tionghoa Berbagai Daerah-Muchlis Ilham/BE-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Perayaan Sembahyang Rebut (Chit Nyet Pan) tahun 2025 di Klenteng Kelapa Kampit berlangsung meriah, Sabtu malam (6/9/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Klenteng Kelapa Kampit sekaligus Bupati Belitung Timur (Beltim), Kamarudin Muten, yang akrab disapa Afa.
Acara tahun ini menjadi sorotan karena dihadiri tidak hanya oleh warga Tionghoa lokal Pulau Belitung, tetapi juga dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Afa menekankan bahwa perayaan sembahyang rebut bukan hanya sekadar ritual keagamaan penganut Konghucu, namun juga menjadi bagian dari perayaan HUT RI ke-80 yang mengangkat tema "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera."
BACA JUGA:Jalan Provinsi Terang Berkat Pemkab Beltim, Ini Respons DPRD Babel
BACA JUGA:Lampu Jalan Provinsi Ditangani Pemkab Beltim, DPRD Babel Apresiasi
“Perayaan ini membaurkan masyarakat Belitung Timur tanpa melihat perbedaan suku dan agama. Kita harapkan tidak ada perpecahan, karena kita semua bersaudara,” ujar Bupati Afa.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak gampang terhasut isu yang berpotensi memecah belah. Menurutnya, nilai toleransi sudah lama menjadi identitas warga Beltim dan wajib dijaga bersama.
“Mari kita pertahankan persatuan, karena Kabupaten Belitung Timur adalah rumah bersama yang damai dan toleran,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Afa juga menyampaikan apresiasi atas sumbangan besar dari masyarakat Tionghoa, yang mencapai 22 ton 455 kg beras, dan Rp 439.194.000 dalam bentuk uang tunai.
BACA JUGA:Bupati Beltim Pastikan Penanganan Medis Siswi SMP Korban Perundungan, Rontgen Bagian Kepala
BACA JUGA:Bupati Beltim Respon Cepat Kasus Bullying, Sekolah dan Orang Tua Diminta Introspeksi
Seluruh sumbangan tersebut akan disalurkan kepada masyarakat kurang mampu di seluruh kecamatan di Kabupaten Beltim.
Afa menjelaskan bahwa Sembahyang Rebut yang berlangsung bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-80 ini juga menampilkan replika patung dewa raksasa yang dibuat dari kayu, bambu, kain, dan kertas warna-warni.