Apa Itu Obligasi? Cara Kerja & Risiko yang Perlu Kamu Tahu
ilustrasi - Mengenal obligasi: instrumen investasi berbasis surat utang berjangka tetap.-ist-freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Di tengah fluktuasi pasar saham, banyak investor mencari alternatif yang lebih stabil dan aman. Salah satu instrumen yang kian menarik perhatian adalah obligasi. Namun, apakah kamu benar-benar paham apa itu obligasi, cara kerjanya, dan potensi risikonya?
Apa Itu Obligasi?
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh entitas seperti pemerintah atau korporasi untuk mengumpulkan dana dari investor. Dalam investasi obligasi, kamu sebagai investor meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dan akan menerima pembayaran bunga (kupon) secara berkala, serta pengembalian pokok saat jatuh tempo.
Cara Kerja Obligasi
BACA JUGA:Investasi Saham: Analisis Fundamental vs Teknikal, Pilih yang Tepat Untuk Gaya Anda
BACA JUGA:Investor Singapura Minati Investasi di Babel, Rp40 Triliun Siap Digelontorkan
Berikut gambaran sederhana bagaimana obligasi bekerja:
Komponen | Penjelasan |
---|---|
Penerbit | Pemerintah atau perusahaan yang menerbitkan obligasi |
Investor | Pembeli obligasi yang memberikan pinjaman |
Kupon | Bunga yang dibayarkan secara berkala kepada investor |
Jatuh Tempo | Tanggal pengembalian dana pokok kepada investor |
Nilai Nominal | Jumlah pokok yang diterima kembali saat jatuh tempo |
Jenis-Jenis Obligasi
Ada berbagai jenis obligasi yang bisa kamu pilih sesuai profil risiko:
- Obligasi Negara (SBN) – diterbitkan oleh pemerintah, cenderung aman.
- Obligasi Korporasi – diterbitkan oleh perusahaan, imbal hasil lebih tinggi, tapi risikonya juga lebih besar.
- Obligasi Syariah (Sukuk) – sesuai prinsip syariah Islam, tanpa bunga.
- Obligasi Ritel (ORI, SR, dan lainnya) – bisa dibeli individu, mulai dari Rp1 juta.
Risiko Investasi Obligasi
Meski tergolong rendah risiko, bukan berarti obligasi bebas dari potensi kerugian. Berikut beberapa risiko utama:
BACA JUGA:Mindset dan Psikologi dalam Investasi: Landasan Sukses di 2025
BACA JUGA:8 Cara Cerdas Membuat Uang Bekerja Lewat Investasi dan Manajemen Keuangan
- Risiko Gagal Bayar: Terutama pada obligasi korporasi.
- Risiko Pasar: Harga obligasi bisa turun jika suku bunga naik.
- Risiko Likuiditas: Tidak semua obligasi mudah dijual kembali di pasar sekunder.
Keuntungan Investasi Obligasi
- Pendapatan tetap dari kupon
- Lebih aman dibanding saham
- Cocok untuk diversifikasi portofolio
Siapa yang Cocok Berinvestasi di Obligasi?
- Obligasi sangat ideal untuk:
- Investor pemula yang ingin stabilitas
- Pensiunan yang mencari pendapatan tetap
- Investor konservatif yang menghindari fluktuasi ekstrem
Tren Terbaru: Obligasi di Tahun 2025
Menurut data Google Trends dan Google Finance, pencarian terkait obligasi meningkat signifikan sejak awal 2025, seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap volatilitas saham dan geopolitik global. Pemerintah juga gencar menerbitkan seri obligasi ritel seperti ORI025 dan SR019 dengan kupon kompetitif.
Obligasi Sebagai Pilar Investasi yang Stabil
Obligasi bukan hanya pilihan aman, tapi juga bisa menjadi bagian penting dari strategi diversifikasi investasi. Memahami cara kerja, risiko, dan keuntungannya dapat membantumu membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terarah.