Mindset dan Psikologi dalam Investasi: Landasan Sukses di 2025
Bagaimana cara membangun pola pikir investasi yang sehat di tengah volatilitas pasar dan arus informasi digital yang semakin deras?-ist-freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Di balik keberhasilan investasi, bukan sekadar strategi atau modal besar yang berperan penting—namun mindset dan psikologi investor justru menjadi fondasi utama. Sejumlah riset terbaru menunjukkan bahwa keputusan finansial sering kali lebih dipengaruhi oleh emosi dan bias kognitif daripada logika. Lantas, bagaimana cara membangun pola pikir investasi yang sehat di tengah volatilitas pasar dan arus informasi digital yang semakin deras?
1. Otak Kita dan Bias Emosional
Manusia cenderung bereaksi emosional daripada rasional terhadap pergerakan pasar menjual saat panik, membeli saat euforia. Nobel Laureate Daniel Kahneman menegaskan bahwa respons otak kita lebih primitif fight-or-flight dan ini sering berujung pada keputusan buruk.
BACA JUGA:8 Cara Cerdas Membuat Uang Bekerja Lewat Investasi dan Manajemen Keuangan
BACA JUGA:Wajib Tahu! Tren Investasi Saham 2025 dan Tips Sebelum Mulai
Praktik nyata:
- Pause & tanya diri sendiri sebelum ambil keputusan saat terjadi volatilitas
- Gunakan stop-loss otomatis, batasi cek portofolio, atau manfaatkan layanan advisor untuk mengurangi impuls emosional.
2. 16 Bias Utama Investor di Era Digital
Menurut riset DNA Behavior dan LinkedIn (2025), ada 16 bias kognitif yang umum memengaruhi keputusan investasi mulai dari herd behavior, loss aversion, mental accounting, hingga overconfidence
- Herd follower: mengikuti arus tanpa riset
- Mental accounting: memisah-misah dana berdasarkan tujuan
- Loss aversion: lebih takut rugi daripada senang untung
Tips: Pahami biasmu lewat self-assessment atau tools berbasis AI, lalu rancang strategi investasi sesuai profil psikologismu.
3. Tujuan Jelas = Portofolio Lebih Terkendali
BACA JUGA:Promo Investasi Perdana Bareksa Juli 2025: Cashback Reksadana, Emas & Saham hingga Rp300 Ribu
BACA JUGA:Bukan Hanya Uang, Ini 10 Investasi Penting yang Bikin Hidup Lebih Berkualitas
Penelitian terkini mengenalkan konsep goal-based investing dan mental accounting: investasi dibuat per tujuan (pendidikan, pensiun) dengan portofolio terpisah untuk tiap goal
Keuntungannya?
- Alokasi lebih efektif
- Rebalancing portofolio berdasarkan prioritas
- Psikologi investor tetap stabil karena tiap dana punya “rumah” masing-masing
4. Sentimen Media Sosial: Tren & Perilaku Kelompok
Studi menunjukkan emosi dari Twitter/StockTwits dapat memprediksi pergerakan harga, terutama saat likuiditas rendah
Strategi adaptasi:
- Pantau sentimen tapi tetap utamakan analisis fundamental
- Jangan mudah larut pada hype; tetap tenang dan analitis
5. Meningkatkan Literasi Keuangan = Benteng Emosional
Literasi terbukti membantu investor baru lebih percaya diri dan tahan terhadap bias