Transaksi QRIS Tembus Rp 104 Triliun, Gibran: Ada Pihak yang Merasa Terusik
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka-Istimewa-Istimewa
BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyoroti fenomena yang tak bisa diabaikan dalam lanskap ekonomi digital Indonesia, lonjakan tajam transaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Menurutnya, perkembangan ini bukan hanya soal kemajuan teknologi, tapi juga revolusi nyata dalam gaya hidup dan cara masyarakat bertransaksi.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Senin, 19 Mei, Gibran menggambarkan betapa besarnya dampak kehadiran QRIS terhadap kehidupan sehari-hari, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
“Sekarang bayar jadi gampang banget, mau di toko, warung, atau online shop. Tinggal scan QR-nya, atau tap pakai HP selesai urusan,” tulis Gibran dengan gaya khasnya yang santai namun informatif.
Menurutnya, QRIS memberikan kecepatan sekaligus efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. “Pembayarannya instan, dan pelanggan pun nggak perlu mikirin biaya transaksi,” tambahnya.
BACA JUGA:QRIS Digunakan 56 Juta Orang, Gen Z Jadi Penggerak Utama Transformasi Digital
BACA JUGA:Gibran: QRIS Bukan Sekadar Alat Pembayaran, Tapi Simbol Kedaulatan Teknologi
Ia kemudian membandingkan kondisi saat ini dengan masa sebelum 2019. Kala itu, pilihan pembayaran masih terbatas pada kartu debit, kredit, atau transfer antarbank yang sering memakan waktu dan biaya tambahan. Bahkan, dalam transaksi langsung di toko, hal sederhana seperti kembalian bisa jadi kendala.
“Dulu kalau belanja offline, kita harus pakai kartu, atau bawa uang pas. Kalau nggak ada kembalian, nunggu tukaran dulu. Kadang malah dikasih permen sebagai ganti uang. Antrean jadi panjang,” ungkap Gibran sambil menyisipkan sedikit humor bernuansa nostalgia.
Ia juga mengingatkan bahwa sebelum QRIS hadir, dompet digital pun belum mampu menjangkau semua jenis toko. Banyak pelaku usaha kecil tidak memiliki mesin EDC (Electronic Data Capture) atau peralatan pembayaran digital lainnya.
“Kalau dulu mau pakai e-wallet, sering mentok. Penjualnya belum tentu punya mesin. Biasanya cuma toko besar yang bisa nyediain,” jelas mantan Wali Kota Solo itu.
QRIS, menurut Gibran, hadir sebagai solusi inklusif yang meruntuhkan hambatan tersebut. Sekarang, siapa pun bisa menerima pembayaran digital, hanya bermodal smartphone dan koneksi internet. Dari mal mewah hingga gerobak es keliling, transaksi digital bukan lagi hal yang eksklusif.
BACA JUGA:Kementan Percepat Pelaksanaan Tanam Padi untuk Wujudkan Swasembada Pangan
BACA JUGA:Komdigi Bantah Isu Batasi Gratis Ongkir, Konsumen Tetap Bisa Nikmati Setiap Hari