Hendrya Sylpana

Menko Polhukam Kunjungi Ormas-ormas Agama, Ini Tujuannya

Ilustrasi. Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mendatangi ormas-ormas agama. Menurutnya pasca Pemilu 2024 ini penting menjaga persatuan bangsa--Kemenko Polhukam RI--

BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan ke berbagai organisasi masyarakat (Ormas) lintas agama. Tujuan dari kunjungannya adalah untuk menjaga kondusifitas pasca Pemilu 2024.

Hadi menjelaskan bahwa tujuan utama dari kunjungannya ke berbagai Ormas agama adalah untuk memastikan keamanan dan stabilitas setelah berlangsungnya Pemilu. Dia menyatakan bahwa penting bagi lintas agama di Indonesia untuk bersatu dan menjaga keamanan pasca Pilpres.

"Semua tujuannya adalah mengajak tokoh agama bahwa tetap menjaga situasi kondisi ini pasca Pileg, Pilpres dengan baik karena situasinya juga masih baik dan kita harapkan bahwa kita tetap mempererat persatuan dan kesatuan bangsa ini," jelasnya.

Selama kunjungannya, Hadi telah berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Selanjutnya, pada malam ini, Hadi berencana untuk mengunjungi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

BACA JUGA:Permohonan Praperadilan Ditolak, Siskaeee Tetap Jadi Tersangka Kasus Dugaan Pornografi

BACA JUGA:Aliran Sesat Tukar Pasangan Viral di Media Sosial, Bisa Saling ‘Cicipi’ Istri

"Saya sudah melakukan kunjungan pada PBNU, kemudian tadi siang kita ke PGI dan sekarang kita di KWI, nanti malam saya menuju ke PP Muhammadiyah," ungkapnya.

Peran Tokoh Agama Sangat Vital

Mantan Panglima TNI tersebut menjelaskan bahwa peran tokoh agama sangat vital dalam masyarakat.

Dia memberikan contoh bahwa tokoh-tokoh masyarakat seperti di Papua memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakatnya. Menurutnya, hampir tidak mungkin seorang umat akan melanggar nasihat yang telah disampaikan oleh para tokoh agama, terutama jika itu berasal dari seorang Romo. Apalagi jika tindakan tersebut bertentangan dengan hukum.

"Pengaruhnya sangat besar. Ketika seorang Romo memberikan nasihat kepada umatnya, hampir tidak mungkin ada yang melanggar," katanya.

BACA JUGA:Selain Ferdi Sambo Cs, Keluarga Brigadir J Juga Gugat Kapolri dan Sri Mulyani

BACA JUGA:Kebijakan CPNS dan PPPK 2024, Menteri Anas Jelaskan Alokasi Formasi dan Fokus Pendidikan

"Para Kiai kalau sudah menyampaikan kepada umatnya mulai dari struktural maupun kultural atau sudah sampaikan harus jaga hubungan baik, tidak boleh katakanlah melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan