Program Makan Bergizi Gratis Tetap Jadi Prioritas RKP 2026
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudi-Alfida Rizky Febrianna-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudi, menegaskan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) akan tetap menjadi salah satu agenda utama dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026.
Dalam keterangannya pada Senin, 5 Mei, di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Rachmat menyebut RKP 2026 akan mengusung tema besar: Kedaulatan Pangan, Energi, dan Ekonomi yang Produktif serta Inklusif. Tema ini sejalan dengan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025–2029.
“Tema ini menjadi pijakan awal untuk menyusun prioritas nasional yang konkret dan berdampak nyata,” ujar Rachmat.
Fokus pembangunan nasional tahun 2026 akan terbagi dalam dua klaster utama. Klaster pertama mencakup isu kedaulatan pangan dan energi, sementara klaster kedua menyentuh aspek ekonomi yang produktif dan inklusif. Masing-masing klaster memiliki fokus program yang dirancang untuk memperkuat ketahanan nasional sekaligus mempercepat pertumbuhan.
BACA JUGA:Eks Miss Indonesia 2010 Diperiksa Kejagung, Diduga Terima Dana Korupsi Proyek Pertamina
BACA JUGA:Pakai Sarung dan Masker, Ini Penampakan Jonathan Frizzy Usai Ditetapkan Tersangka
Di klaster ekonomi, program prioritas meliputi MBG, pengembangan sekolah unggulan, digitalisasi pendidikan, layanan pemeriksaan kesehatan gratis, serta percepatan pembangunan rumah sakit di daerah. “Ini semua bagian dari upaya kami meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan kesehatan yang merata,” jelas Rachmat.
Masih dalam kerangka ekonomi, pemerintah juga akan memperkuat landasan hukum dan regulasi, mempercepat pertumbuhan lewat hilirisasi industri dan kawasan Danantara, mendorong inovasi teknologi, serta mempercepat pengurangan kemiskinan melalui pembangunan 3 juta rumah dan penguatan koperasi Desa Merah Putih. Stabilitas makroekonomi juga akan dijaga lewat kebijakan fiskal yang adaptif.
Sementara itu, klaster kedaulatan pangan dan energi mencakup empat isu strategis:
- Ketahanan pangan lewat optimalisasi Bulog dan pengembangan lumbung pangan,
- Diversifikasi energi dengan peningkatan pemanfaatan biofuel dan energi baru terbarukan,
- Pengelolaan air melalui sistem SPAM terintegrasi dari hulu ke hilir,
- Pengelolaan sampah yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
“Seluruh program ini disusun berdasarkan kebutuhan riil masyarakat dan mendukung transformasi struktural menuju Indonesia Emas. Beberapa di antaranya sudah mulai berjalan dan menunjukkan perkembangan positif,” tambah Rachmat.
Program MBG sendiri telah menjangkau lebih dari 3,26 juta penerima manfaat sejak resmi bergulir pada 6 Januari 2025. Tahun ini, pemerintah menargetkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk menjangkau 17,9 juta penerima, yang terdiri dari 15,5 juta anak sekolah serta 2,4 juta ibu hamil, menyusui, dan balita. (beritasatu)