Kemendag Fokus pada Ekonomi Nasional, Prioritas Diversifikasi Pasar dan UKM
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri-Maria Cicilia Galuh-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan bahwa perlindungan ekonomi dan perdagangan nasional, diversifikasi pasar internasional, serta pengenalan usaha kecil dan menengah (UKM) ke pasar global merupakan prioritas utama Kementerian Perdagangan. Dalam forum publik bertajuk “Regional Response to Trump 2.0” yang diselenggarakan oleh CSIS Indonesia, Dyah menjelaskan bagaimana UKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia.
“Masyarakat harus mengetahui bahwa kami memiliki beberapa prioritas,” ucap Dyah, menyoroti kontribusi besar UKM yang mencapai sekitar 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Menurutnya, sektor UKM adalah salah satu pilar yang memungkinkan perekonomian Indonesia berkembang dengan pesat.
Dengan angka kontribusi yang signifikan ini, Dyah menekankan pentingnya memperkenalkan UKM ke pasar internasional untuk memberikan mereka akses pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia gencar melakukan diversifikasi pasar, menjangkau negara-negara seperti Kanada, Uni Eropa, Iran, Jepang, dan Peru.
“Kami ingin memastikan bahwa kami bisa mengenalkan UKM ke pasar internasional, sehingga mereka lebih diakui,” jelas Dyah.
BACA JUGA:Sri Mulyani Jamin Stabilitas APBN Meski Tercatat Defisit Rp104,2 Triliun
BACA JUGA:Wamenaker Evaluasi Pemberian Bonus Hari Raya untuk Mitra Ojol
Langkah agresif ini juga terlihat dari finalisasi beberapa kesepakatan perdagangan bebas, termasuk Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), Indonesia-Peru CEPA, Indonesia-EU CEPA, Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), dan Indonesia-Iran Preferential Trade Agreement (II-PTA).
Dyah menekankan bahwa perluasan pasar ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Indonesia, yang sudah direncanakan jauh sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal. “Diversifikasi pasar adalah strategi kami untuk memperluas akses, meningkatkan ketahanan perdagangan, dan menciptakan lapangan kerja,” tambahnya.
Dengan pendekatan proaktif ini, pemerintah Indonesia berupaya untuk tidak hanya merespons tantangan global, tetapi juga memperkuat posisi UKM sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Dalam konteks ini, peran UKM tidak bisa diabaikan, dan dukungan untuk sektor ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di Indonesia. (antara)