Kemenhub Pastikan Kesiapan Trasportasi Udara Jelang Lebaran, 404 Pesawat Siap Beroperasi

Ilustrasi - Pesawat Trans Nusa di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Kamis (16/1/2025)-Harianto-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Menjelang Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kesiapan transportasi udara untuk menghadapi lonjakan penumpang. Sebanyak 404 armada pesawat telah disiapkan guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menyatakan bahwa jumlah penumpang pesawat pada periode angkutan Lebaran 2025 diprediksi meningkat 12 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai total 6.186.298 penumpang. Dengan jumlah armada yang tersedia, kapasitas angkutan udara dipastikan mencukupi kebutuhan perjalanan masyarakat.

Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, Ditjen Hubud akan mengoperasikan Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025 di Ruang Mataram, Kantor Pusat Kemenhub. Posko ini akan beroperasi mulai H-10 (21 Maret 2025) hingga H+10 (11 April 2025) dan akan memantau langsung operasional di 60 bandara di seluruh Indonesia.

Selain posko pemantauan, Ditjen Hubud juga menugaskan inspektur penerbangan untuk melakukan ramp check guna memastikan kelaikan pesawat. Pengawasan ketat ini akan dilakukan di bidang angkutan udara, navigasi penerbangan, keamanan, serta kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

BACA JUGA:Kementan Kembangkan Padi Organik untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan

BACA JUGA:Mengenal Trading Halt dan Dampaknya di Pasar Saham

Berdasarkan proyeksi, jumlah penumpang selama periode ini terdiri dari 4.951.391 penumpang domestik, 1.234.907 penumpang internasional.

Adapun puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik pada 6 April 2025.

Selain memastikan kesiapan armada dan infrastruktur, Ditjen Hubud juga menyoroti potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran penerbangan. Untuk itu, langkah antisipatif berupa Contingency Plan telah disiapkan guna menghadapi kemungkinan bencana alam, gangguan keamanan, atau kondisi force majeure lainnya.

Tak hanya itu, Ditjen Hubud juga meminta maskapai untuk meningkatkan delay management, memastikan keterlambatan penerbangan ditangani dengan baik sesuai regulasi yang berlaku.

Kolaborasi lintas kementerian dan lembaga diharapkan dapat memberikan pengalaman mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Dengan kesiapan armada, pengawasan ketat, serta strategi antisipatif, pemerintah berkomitmen menyukseskan Angkutan Lebaran 2025 agar berjalan lancar tanpa kendala berarti. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan