Polisi Ungkap Kasus Korupsi DD di 3 Desa

Wakapolres Basel Kompol Harry Kartono mengungkap dugaan Tipikor di 3 Desa dalam konferensi pers, Kamis 14 Desember 2023.--

BELITONGEKSPRES.COM, TOBOALI - Polres Bangka Selatan (Basel) melalui unit III Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) berhasil mengungkap adanya indikasi tindak pidana korupsi Dana Desa (DD) Tipikor di 3 Desa.  Ketiga dimaksud yakni Desa Serdang, Desa Rias dan Desa Fajar Indah.

"Melalui unit III Tipidkor Polres Basel, telah berhasil mengungkap adanya dugaan Tipikor di 3 Desa yang ada di Kabupaten Basel, yakni Desa Serdang, Desa Rias dan Desa Fajar Indah," ungkap Wakapolres Basel Kompol Harry Kartono dalam konferensi pers, Kamis 14 Desember 2023.

Pada 2023 unit Tipidkor Polres Basel mendapatkan informasi Pemerintah Desa Rias melakukan pembayaran tunjangan kinerja (Tukin) BPD Desa Rias. Lantas unit Tipidkor Polres Basel melakukan koordinasi dan joint investigasi dengan APIP yang dilakukan oleh pihak Inspektorat Basel.

Pada saat dilakukan investigasi, maka ditemukanlah kerugian negara sebesar Rp 74.700.000. Dan saat ini Pemdes Desa Rias telah mengembalikan atau membayar kerugian tersebut yang disebabkan oleh kelebihan pembayaran Tukin BPD.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Tipikor, Dua Petinggi PT Timah Kembali Diperiksa Kejagung

BACA JUGA:Jumlah Kasus DBD di Belitung Capai 428 Dengan 8 Angka Kematian

Kedua, Unit Tipidkor Polres Basel juga mengungkap kasus yang sama dengan Desa Rias yakni adanya Kelebihan bayar pada tunjangan BPD Desa Serdang pada tahun anggaran 2022 yang mana pada kasus ini terdapat kerugian negara sekitar Rp21. 600.000.

Adapun modus operasinya yakni, kelebihan bayar atas pembiayaan tunjangan kedudukan BPD Desa Serdang yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan saat ini Pemdes Serdang sudah mengembalikan uang tersebut.

Ketiga, yakni adanya diduga tindakan korupsi yang dilakukan oleh BUMDes Fajar Sejahtera yang berada di Desa Fajar Indah Kecamatan Pulau Besar, yang mana unit Tipidkor Polres Basel telah melakukan pulbaket dan puldata.

Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa BUMDes Fajar Sejahtera Desa Fajar Indah telah menerima penyertaan modal dan bantuan keuangan dari tahun 2017 sampai tahun 2019 senilai total Rp247. 368.674.

Lebih lanjut, dari jumlah modal tersebut diketahui terdapat penyalahgunaan atau penyimpangan atas penggunaan keuangan modal usaha milik BUMDes.

Indikasi korupsi bermodus bendahara BUMDes Fajar Sejahtera mencairkan uang dari rekening BUMDes bank BNI atas permintaan Kades Fajar Indah dalam beberapa waktu yang berbeda waktu dan kemudian uang tersebut di gunakan oleh para terduga pelaku untuk kepentingan pribadi.

Adapun total kerugian negara berdasarkan dari hasil audit antar unit Tipidkor dan APIP Inspektorat yaitu Rp 144. 866. 174. Namun, kedua terduga pelaku ini tidak ditahan oleh Kepolisian karena sudah mengembalikan total uang yang di korupsi tersebut.

Selain itu,  juga sudah adanya dasar perjanjian kerjasama antara Kemendagri, Kapolri, Kejaksaan pada tanggal 30 November 2017 tentang koordinasi APIP dengan APH. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan