Hendrya Sylpana

Daya Juang Sukarelawan yang Memenuhi Panggilan Kemanusiaan

Sejumlah sukarelawan bergembira bersama usai mengevakuasi warga Desa Ketanjung maupun Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif--

Bahkan, ada sukarelawan yang cedera kaki, saat proses evakuasi warga tetap semangat terjun ke lokasi banjir tanpa memedulikan rasa sakit di kaki kirinya yang terluka cukup panjang akibat terkena baja ringan pada atap rumah warga.

Nur Cholis sempat menunjukkan luka pada kaki kirinya yang cukup lebar, namun tidak terlalu dalam. Akan tetapi, orang lain yang melihat luka sayatan panjang itu agak merinding karena hanya diobati seadanya.

Insiden yang dialami Nur Cholis terjadi ketika dirinya berupaya melakukan penyisiran ke rumah-rumah yang dimungkinkan warganya belum terevakuasi. Setelah mendapatkan enam warga, perahu karetnya diarahkan ke daratan yang dipusatkan di Jembatan Tanggulangin yang berbatasan antara Demak dengan Kudus.

Saking derasnya arus air karena berasal dari titik tanggul Sungai Wulan yang jebol, perahu karetnya menabrak atap rumah warga yang tidak terlihat karena terutup air.

Untuk menyelamatkan perahunya dari kebocoran, secara refleks kakinya berupaya menendang atap yang dari baja ringan tersebut.

BACA JUGA:Mengintip Peradaban Buddha Abad ke-7 dari KCBN Muaro Jambi

BACA JUGA:Kemeriahan Tahun Baru Imlek 2024 yang Kian Terasa

Akan tetapi nahas, kaki kirinya justru tersayat ujung baja ringan yang tajam tersebut.

Meskipun mengalami luka, dia tidak kapok membantu evakuasi warga. Bahkan, ia siap diterjunkan hingga banjir benar-benar surut.

Banjir yang terjadi di Kecamatan Karanganyar, ternyata mampu menyita perhatian banyak pihak dari berbagai daerah. Sukarelawan yang terjun membantu evakuasi warga itu jumlahnya ribuan, tidak hanya dari Kabupaten Kudus tapi ada yang dari Kabupaten Jepara, Pati, Rembang, Magelang, dan beberapa daerah lainnya.

Selain ada yang bertugas dalam penyelamatan, ada pula sukarelawan yang bertugas di dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makan sehari-hari para penyintas yang saat itu terdapat lima tempat pengungsian di Kabupaten Kudus.

Titik pengungsian itu terdapat di Jembatan Tanggulangin, Terminal Induk Jati Kudus, kantor Koramil Jati, Balai Desa Jati Wetan, dan DPRD Kudus.

Peran sukarelawan di dapur umum juga tidak bisa dianggap sebelah mata karena mereka bertanggung jawab menyiapkan makan untuk pengungsi maupun sukarelawan yang bertugas mengevakuasi korban banjir.

Yoga Prasetya Utama merupakan satu dari ratusan sukarelawan yang bertugas di dapur umum di Jembatan Tanggulangin.

Pria muda asal Desa Ketileng, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, itu bertugas membantu memasak maupun menyediakan kebutuhan lain di dapur sejak Kecamatan Karanganyar diterjang banjir pada Kamis (8/2).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan