SBY Beberkan Strategi Pemulihan Ekonomi di Awal Pemerintahannya

Susilo Bambang Yudhoyono-Sigid Kurniawan-Antara

BELITONGEKSPRES.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan langkah-langkah strategis yang diterapkan pemerintahannya dalam mengatasi keterpurukan ekonomi Indonesia pada awal masa jabatannya.

"Ketika saya mulai menjabat pada 2004, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4%. Dalam waktu setahun, kami berhasil meningkatkannya menjadi 5,1% dan mempertahankan tren positif itu selama satu dekade," ujar SBY, dikutip dari Antara, Minggu 9 Maret.

Menurutnya, rendahnya pertumbuhan ekonomi saat itu disebabkan oleh rendahnya investasi akibat ketidakpastian kondisi sosial dan ekonomi.

"Stabilitas keamanan belum sepenuhnya pulih, kondisi sosial kurang kondusif, kepastian hukum lemah, serta infrastruktur belum memadai. Hal ini membuat investor ragu menanamkan modalnya di Indonesia, menyebabkan capital outflow yang berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah," jelasnya.

BACA JUGA:OJK Berhasil Selamatkan Rp128,4 Miliar Dana Korban dari Penipuan Keuangan

BACA JUGA:Menteri Bahlil Pastikan Stok BBM Aman Selama Ramadhan dan Idul Fitri

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, SBY menerapkan empat strategi utama: meningkatkan konsumsi rumah tangga, memperbesar belanja pemerintah, menjaga keberlanjutan ekspor, serta mendorong investasi, termasuk melalui hilirisasi dan industrialisasi.

Menanggapi kondisi ekonomi saat ini, SBY optimistis bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat menghadapi tantangan yang ada.

"Saya percaya pemerintahan ini memiliki kapasitas politik dan ekonomi yang cukup untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi," katanya.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk tetap percaya pada masa depan bangsa.

"Indonesia adalah negara yang hebat. Meski ada tantangan di depan, kita harus tetap optimistis," tutupnya. (beritasatu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan