Penerimaan Zakat dan Infak Baznas Beltim Turun, Ini Penyebabnya

Ketua Baznas Kabupaten Beltim Edi Febrianto saat menyerahkan penyaluran zakat untuk Kecamatan Manggar--Diskominfo SP Beltim

KELAPA KAMPIT, BELITONGEKSPRES.COM - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mengalami penurunan penerimaan zakat dan infak dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski demikian, Baznas Kabupaten Beltim tetap berkomitmen menyalurkan zakat kepada mustahik serta membantu warga yang membutuhkan.

Pada tahun 2024 lalu, total penghimpunan zakat dan infak di Baznas Beltim tercatat sebesar Rp327.224.687, dengan penyaluran mencapai Rp292.418.000.

Angka ini menurun dibandingkan tahun 2023, di mana penghimpunan zakat mencapai Rp390.111.498 dengan penyaluran sebesar Rp348.895.000.

BACA JUGA:Opsen Pajak Kendaraan: Cara Baru Beltim Tingkatkan Pendapatan Daerah

Alokasi Zakat Ramadan 1446 Hijriah

Ketua Baznas Beltim, Edi Febrianto, menyatakan bahwa pada Ramadan 1446 Hijriah ini, Baznas tetap mengalokasikan Rp50 juta untuk mustahik. Setiap mustahik akan menerima bantuan sebesar Rp250 ribu per orang.

Dana Rp50 juta ini disalurkan untuk 200 mustahik yang tersebar di 39 desa. Jumlah mustahik di Desa Baru Kecamatan Manggar bahkan dua kali lipat dari desa lainnya.

"Bantuan ini kami serahkan melalui Camat saat Safari Ramadan,” ujar Edi dalam kegiatan Safari Ramadan Pemkab Beltim di Masjid Al Falah, Desa Mayang, Kecamatan Kelapa Kampit, Kamis (6/3/25) malam.

Fokus Penyaluran Zakat: Bantuan Kesehatan dan Mustahik

Selain membantu mustahik, Baznas Beltim juga memprioritaskan penyaluran zakat untuk membantu warga kurang mampu dalam biaya pengobatan, terutama bagi mereka yang harus berobat ke luar daerah.

BACA JUGA:Beltim Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Harga Jelang Idul Fitri 1446 Hijriah

Setiap tahunnya, Baznas Beltim menerima banyak pengajuan proposal bantuan medis dari warga Kabupaten Beltim.

“Tahun ini penerimaan zakat kami memang mengalami penurunan, terutama dari Zakat Maal di lingkungan Pemkab Beltim. Namun, kami terus mencari solusi dengan mengoptimalkan pengumpulan infak,” ungkap Edi.

Salah satu solusi yang dijalankan adalah Program Infak Pemerintah Desa, di mana Baznas Beltim menghimpun infak dari desa-desa di Kabupaten Beltim. Dari 39 desa, 13 desa sudah rutin memberikan infaknya ke Baznas Beltim.

“Alhamdulillah, program ini sangat membantu, terutama dalam mendukung bantuan bagi masyarakat yang harus berobat ke luar daerah,” kata Edi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan