Ribuan Karyawan Sritex Kehilangan Pekerjaan, DPR Desak Pemerintah Beri Solusi

Ilustrasi pekerja pabrik Textile Sritex--Dok.Jawa Pos

BELITONGEKSPRES.COM - Sebanyak 8.400 karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, harus menghadapi hari terakhir mereka bekerja pada Jumat, 28 Februari, setelah perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara itu dinyatakan pailit.

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyoroti dampak besar dari penutupan Sritex, terutama terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dinilainya sangat memprihatinkan. 

Ia menegaskan bahwa karyawan yang kehilangan pekerjaan merupakan pekerja profesional yang telah mengikuti semua aturan yang ditetapkan baik oleh perusahaan maupun pemerintah.

"Pada akhirnya, karyawan lagi yang menjadi korban. Padahal mereka bekerja dengan profesional dan patuh pada aturan. Ironisnya, mereka harus menghadapi kondisi ini di saat kebutuhan hidup meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran," ujar Saleh.

Saleh mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani dampak dari kebangkrutan Sritex, terutama terkait kesejahteraan para pekerja yang terdampak. 

BACA JUGA:Sritex Resmi Tutup Per 1 Maret, 10.965 Karyawan Terkena PHK Massal

BACA JUGA:Pertamina dan ESDM Pastikan Tidak Ada Penurunan Kualitas Pertamax

Ia juga mengingatkan janji Menteri Perindustrian yang sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah telah memiliki skema penanganan untuk memastikan tidak ada PHK dalam opsi yang tersedia.

"Ini saatnya Menteri Perindustrian turun tangan. Kita butuh kebijakan yang berpihak kepada para pekerja. Saya yakin Pak Agus Gumiwang Kartasasmita punya solusi untuk ini," tegasnya.

Lebih lanjut, Saleh menyoroti tantangan besar yang dihadapi para mantan karyawan dalam mencari pekerjaan baru, terutama di tengah kondisi ekonomi saat ini. Dengan jumlah pekerja yang terdampak mencapai ribuan, ia menekankan bahwa pemerintah harus proaktif dalam mencarikan solusi.

"Mereka bukan bagian dari kelompok elit. Mereka hanya ingin hidup layak dan menghidupi keluarga. Dan yang pasti, mereka juga sangat mencintai negeri ini," pungkasnya.

Dengan kondisi ini, desakan agar pemerintah segera memberikan kepastian bagi para pekerja semakin menguat. Kini, perhatian tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil untuk memastikan para mantan karyawan Sritex tetap memiliki masa depan yang jelas. (jawapos)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan