Kasus Bullying Dapat Perhatian Kapolda Babel, Bantu Falisitas Pengobatan di Jakarta
Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo saat membesuk korban perundungan, Amelisya (12) di RS Ortopedi Siaga Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Januari 2025.--(Instagram Humas Polda Babel)
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Kasus bullying yang terjadi di MTS Negeri 1 Manggar, Kabupaten Beltim, mendapat perhatian serius dari Kapolda Bangka Belitung (Babel), Irjen Pol Hendro Pandowo.
Irjen Hendro Pandowo langsung merespons setelah mengetahui kejadian tersebut dengan memberikan perhatian penuh terhadap kondisi korban bullying, seorang siswi bernama Amelisya (12).
Kapolda bahkan memfasilitasi bantuan pengobatan untuk korban bullying teman sekelasnya tersebut dengan mempersiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan untuk pengobatan di Jakarta.
“Kapolda sudah memfasilitasi keberangkatan Amelisya ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Ortopedi Siaga Raya. Kami harap Amelisya segera sembuh dan kembali bersemangat,” ujar AKBP Indra.
BACA JUGA: Bupati Beltim Tindaklanjuti Kasus Perundungan Siswi, Panggil Seluruh Kepala Sekolah
Ia juga menekankan bahwa kesembuhan Amelisya adalah prioritas utama, mengingat anak tersebut merupakan siswa berbakat yang memiliki masa depan cerah.
“Amelisya adalah juara 1 di kelasnya. Kami ingin memastikan dia sembuh dulu, proses hukum akan berjalan setelahnya,” kata Kapolres Beltim.
Tak hanya itu, AKBP Indra juga memberikan perhatian khusus terhadap kasus kenakalan remaja yang terjadi di sekolah-sekolah Kabupaten Beltim.
Polres Beltim juga akan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan penyuluhan mengenai dampak negatif perilaku bullying, perkelahian, serta bahaya bercanda berlebihan.
BACA JUGA:Polres Beltim Perkuat Pencegahan Perundungan di Sekolah, Fokus Edukasi dan Kesadaran
“Penyuluhan ini sangat penting agar siswa memahami bahaya dari bullying dan perkelahian antar teman. Kami juga akan mengingatkan mereka tentang dampak buruk dari tindakan-tindakan tersebut,” tukas Indra.
Penyuluhan yang dilakukan Polres Beltim ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Komnas Perlindungan Anak dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Beltim.
Selain itu, mereka juga akan menyosialisasikan pentingnya menghindari geng motor, tawuran antar pelajar, serta penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya.
“Kami akan mengunjungi sekolah-sekolah di Beltim pada hari Senin, Selasa, dan Rabu, memberikan ruang bagi para siswa untuk memahami bahaya dari perilaku negatif tersebut,” tandas Indra.