PT Timah Area Belitung Baru Capai 80 Persen Target Produksi 2024, Ini Faktor Penghambatnya
Kepala PT Timah Area Belitung Ronanta Tarigan diwawancarai wartawan, Selasa 24 Desember 2024-Yudiansyah/BE-
GANTUNG, BELITONGEKSPRES.COM - Hingga Desember 2024, PT Timah Tbk Area Belitung mencatatkan realisasi produksi sebesar 80 persen dari target tahun ini, yang dipatok di angka 4.000 ton.
Target realisasi produksi tersebut disampaikan Kepala PT Timah Area Belitung, Ronanta Tarigan usai menerima kunjungan kerja Komisi II DPRD Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Selasa 24 Desember 2024.
Ronanta Tarigan mengakui pencapaian tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Target bulanan PT Timah sekitar 400-500 ton. Namun, hingga saat ini total produksi baru mencapai 80 persen dari total target tahunan.
"Kami berharap di sisa waktu tahun 2024 ini, produksi (PT Timah Tbk Area Belitung) dapat mendekati atau bahkan mencapai target yang telah ditetapkan,” ujar Ronanta kepada Belitong Ekspres.
BACA JUGA:Akibat Korupsi Timah: Hakim Tetapkan Negara Rugi Rp300 Triliun, Ini Rinciannya
BACA JUGA:Korupsi Timah: 2 Petinggi Smelter di Babel Divonis 8 Tahun Penjara, Uang Pengganti Fantastis
Ia mengungkapkan, salah satu faktor penghambat pencapaian target adalah kendala proses hukum terkait tata kelola niaga timah yang saat ini masih berproses di pengadilan.
Hal tersebut sempat menyebabkan penghentian operasional seluruh smelter PT Timah, berdampak langsung pada produktivitas perusahaan.
Ronanta juga memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya keras di sisa tahun ini untuk mencapai target, meski diakui tantangannya cukup besar.
“Kami tetap optimis bahwa dengan upaya bersama dan dukungan dari berbagai pihak, target produksi dapat tercapai. Kami juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan operasional yang transparan dan bertanggung jawab,” tutupnya.
BACA JUGA:Hendro Liu Terpilih Jadi Ketua Baru KONI Beltim, Fokus Konsolidasi Persiapan Porprov
BACA JUGA:Dishub Beltim Dirikan Posko Pengamanan Nataru 2025 di Terminal Manggar
Menanggapi situasi tersebut, anggota Komisi II DPRD Beltim Sardidi Samin, mendorong PT Timah untuk meningkatkan efisiensi dan koordinasi internal guna mengejar target produksi.
“Dengan luasan IUP mencapai 30.000 hektar, seharusnya pencapaian target ini tidak menjadi persoalan besar. Yang perlu dilakukan adalah memperkuat pengawasan, meminimalkan kebocoran, dan memastikan semua lini operasional berjalan sesuai standar,” ujar Sardidi.