Rahasia Badan Tetap Shape Kendati Makan Bebas, Tanpa Diet Ekstrem
Seorang pelatih kebugaran (Personal Trainer) sedang melatih bagian otot bahu member di salah satu pusat kebugaran, Jakarta Barat--(ANTARA/Nabila Charisty)
Kecintaannya pada makanan membuatnya sulit menghindari kebiasaan makan berlebih. Namun, semenjak rutin berlatih di gym sejak 2017, ia menemukan cara untuk tetap menikmati makanan tanpa harus kehilangan kendali atas kesehatan dan bentuk tubuh.
“Targetku yang jelas supaya bisa mencapai body goals, yaitu masa lemak tubuh menurun dan massa otot naik,” ujar Shinta kepada ANTARA, menceritakan perjalanannya dalam menjaga kebugaran.
Ia memilih strength training atau latihan kekuatan sebagai inti dari rutinitas olahraganya. Menurutnya, jenis latihan ini lebih efektif untuk membentuk tubuh dibandingkan hanya berfokus pada kardio.
“Kalau hanya kardio, berat badan bisa turun, tapi tubuh nggak shaping. Sedangkan strength training bikin perubahan di bentuk tubuh semakin kelihatan,” jelas Shinta yang saat ini memiliki berat badan 83 kg.
Meski kesibukannya cukup padat, Shinta tetap menjaga ritme latihan sebanyak tiga hingga empat kali dalam seminggu.
Ia menyesuaikan jadwal dengan waktu luang yang tersedia, tanpa memaksakan diri agar terhindar dari risiko overtraining.
Baginya, olahraga bukan hanya soal transformasi fisik, tetapi juga menjadi cara untuk menjaga stabilitas emosi dan memperbaiki suasana hati.
“Bayar membership gym itu mahal, jadi harus dimanfaatkan. Tapi bonusnya adalah bikin mood jadi happy, malah bisa dapat teman baru,” ujarnya sambil tersenyum.
BACA JUGA:Anda Wajib Tahu Efek Diet Gula Singkat! Dampaknya Lebih dari Sekadar Berat Badan
Latihan Beban Ubah Pola Makan
Pandangan Agustina Shinta soal menjaga keseimbangan antara olahraga dan konsumsi makanan ternyata sejalan dengan pernyataan pakar kebugaran nasional, Coach Jansen Ongko.
Menurutnya, olahraga, tidur, dan pola makan merupakan tiga pilar utama dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, terutama dalam hal pengelolaan stres.
Dalam wawancaranya bersama ANTARA dalam Podcast Close Up, Coach Jansen menyoroti bahwa banyak orang menjadikan makanan sebagai pelarian ketika stres.
Alasannya sederhana: makanan mudah diakses, selalu tersedia, dan memberikan kenyamanan instan. Namun, pola ini akan berubah begitu seseorang mulai rutin berolahraga.
“Biasanya setelah seorang individu rutin olahraga dan tidurnya membaik, mereka terdorong untuk mulai menjaga pola makan,” ungkap Jansen.