Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres
Selasa, 30 Des 2025
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Ekonomi
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Mampir Guyon
Reporter:
Dahlan Iskan
|
Editor:
Yudiansyah
|
Senin , 25 Nov 2024 - 14:59
Dahlan Iskan--
mampir guyon kalah cepat. saya yang berniat ke kaliwungu, tiba-tiba kokkang yang muncul di depan pintu. sabtu sore lalu. rupanya tidak hanya saya yang kangen. "saya juga kangen, abah," katanya. hujan turun dengan lebatnya. kokkang datang sendirian. kaliwungu-mojokerto sekarang memang hanya tiga jam. lewat tol. rumah kokkang di kaliwungu, dekat semarang, tidak jauh dari mulut tol. "siapa yang jaga ibunda?" tanya saya agak waswas. kan tidak mungkin ibunda sudah meninggal. rasanya baru dua hari lalu saya berkomunikasi dengan kokkang. tidak ada tanda-tanda ibunya meninggal. dua hari lalu? mungkin tiga hari. atau empat hari. saya seperti lupa hari. istanbul-singapura-jakarta-bandung-surabaya-bandung-surabaya dalam tiga hari membuat saya lupa hari. hanya bandung-surabaya yang terakhir yang pakai kereta api (turangga panoramic) –tetap enak meski di malam hari yang gelap. "saya minta adik untuk jaga ibu," katanya," kata kokkang yang punya nama depan wahyu. saya pun lega. tidak ada masalah dengan ibunya. "ibu kian baik meski tetap tidak bisa berdiri," ujar kokkang. kami pun bicara soal bukunya yang baru terbit. kapan terbitnya? "ya setelah diulas di disway. banyak permintaan. lalu saya terbitkan dalam bentuk buku digital," katanya. harganya rp 50.000 per buku. "untuk sebuah buku digital harga rp 50.000 terlalu mahal," kata saya. "kan tidak perlu biaya cetak". biarlah mahal. untuk pembaca yang mampu. tapi, kata saya pada kokkang, kapan-kapan harus diturunkan setengahnya. buku yang ditulis kokkang itu terlalu baik kalau hanya sedikit yang membaca. baca juga:wanita global saya berkepentingan kian banyak yang bisa membaca buku itu. sangat menyentuh: seorang kartunis seperti kokkang merawat ibunya yang sudah berumur 80 tahun dengan sepenuh hati. padahal ibunya sudah mulai pikun. tidak bisa berdiri. penglihatan turun. pun pendengarannyi. soal pikun itu kokkang punya pendapat sendiri. setelah hampir lima tahun merawat ibunda, kokkang berkesimpulan pikun itu tidak ada. ia sendiri berhasil membuat ibunya kembali punya ingatan yang cukup baik. caranya: sang ibu terus dipancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberi sedikit kisi-kisi. dari hari ke hari. terus dipancing. lama-lama kokkang justru tahu ibunya pernah bertengkar dengan siapa saja. maka kokkang mengajak ibunya untuk bertemu orang-orang itu. untuk minta maaf. mau. termasuk ketika diajak ke adik ipar yang di masa lalu pernah dia damprat. lalu sang ibu mau minta maaf. termasuk soal utang-piutang. kokkang berhasil memancing ingatan ibunya: punya utang kepada siapa saja. ternyata sang ibu ingat pernah utang kalung emas ke salah satu keluarga. kokkang pun membeli kalung senilai utang itu. lalu mengajak ibunya untuk menyerahkan kalung itu sebagai pembayaran utang. "ada juga utang ke warung-warung. ibu pernah ambil belanjaan yang belum dibayar," ujar kokkang. kepada anak yang masih satu rumah dengan ibunya yang sudah tua, kokkang punya saran: jangan mengajak bicara orang yang sudah tua dari jarak jauh. orang tua itu penglihatannya sudah kurang. juga pendengaran. kalau diajak bicara dari jauh pikirannya bertanya-tanya: siapa yang lagi bicara itu. lalu bicara apa. semua tidak jelas. muncullah emosi. itu menambah parah orang tua. emosi itu bahaya kalau datang saat lagi makan. makanan yang sudah masuk mulut bisa disemburkan. kokkang berkali-kali kena semburan di wajahnya. baca juga:mau berubah? sejak itu muncul ide: memberikan cerita di balik makanan yang akan disuapkan. misalnya kenapa kurang gurih –akibat dikuranginya garam dan bumbu masak. jangan pernah bilang bahwa garamnya sengaja dikurangi. atau sengaja tidak pakai bumbu masak. sebut saja ''pemerintah lagi melakukan operasi garam'' atau sebangsanya. "anda kan sudah hampir lima tahun hanya merawat ibunda. dari mana uang untuk hidup?" "makan tabungan yang kian menipis," katanya. "saya mau jual rumah yang di surabaya." rumah itu di dekat krian. di kampung. luas tanahnya 8 x 12 meter. itu dulu ia beli lewat kpr. masih belum lunas. masih harus nyicil tiga tahun lagi. "tidak menyesal berhenti dari jawa pos?” "sama sekali tidak. saya merasa bahagia bisa merawat ibu," katanya. "saya justru menyesal tidak berhenti lebih awal agar sempat merawat almarhum bapak," tambahnya. "banyak pembaca bertanya bagaimana istri anda tinggal merawat ibunda". "saya sudah cerai. sudah lama". "oh....". "itu salah saya sendiri. saya kerja siang malam. pagi di perusahaan iklan. malam di jawa pos. istri kecantol orang..." lama kokkang menunduk. "saya sudah berusaha melupakan. itu salah saya sendiri...". waktu kawin itu kokkang masih hidup di rumah kontrakan. ia ingin cepat-cepat bisa membelikan rumah untuk istri. karena itu ia kerja siang dan malam. lalu tidak ada lagi yang diharap di surabaya. pekerjaan sudah dilepas. istri sudah diambil orang. sedang ibunda sudah tua dan sakit-sakitan. maka kokkang akan terus di kaliwungu merawat ibunya. belum ada rencana kerja lagi? "belum tahu mau kerja apa," jawabnya. ia berusaha menghubungi rumah sakit jiwa agar mau menyelenggarakan acara menggambar untuk pasiennya. belum ada tanggapan. baca juga:datuk itb menurut rencana kokkang akan mengajak pasien rs jiwa untuk menggambar lingkaran. kalau sudah bisa baru ditambah gambar mata. "belum tentu semua pasien bisa menggambar lingkaran. sering ujung garisnya tidak ketemu," ujarnya. maka saya pun ingin para perusuh disway yang akan berkumpul bulan depan dicoba juga agar menggambar lingkaran. saya ingin tahu berapa orang yang ujung garisnya tidak ketemu. kokkang juga sudah menghubungi rumah sakit untuk mau mengadakan pameran kartun. agar pasien dan keluarganya terhibur. belum ada tanggapan juga. kokkang berumur 51 tahun. tapi wajah dan penampilannya terlihat lebih muda dari umurnya. kartunis tentu kaya dengan selera humor. mungkin itu yang membuatnya awet muda. toh, bagi orang seperti kokkang, hidup hanya ibarat mampir guyon. (dahlan iskan)
1
2
3
4
»
Tag
# mampir guyon
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 26 November 2024
Berita Terkini
Antisipasi Sampah Malam Tahun Baru 2026, DLH Belitung Siagakan Satgas Patroli hingga Dini Hari
Belitong Raya
2 jam
Pemberdayaan Ekonomi, Baznas Belitung Salurkan Bantuan Modal Bengkel Z-Auto Kepada 3 Mustahik
Belitong Raya
4 jam
Alasan Biologis Tak Nafsu Makan Saat Putus Cinta, Ini yang Jarang Disadari
Life Style
12 jam
Awal Tahun, Cari Cuan Tambahan? Ini Deretan Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis Januari 2026
Life Style
12 jam
7 Tips Rayakan Tahun Baru Bareng Keluarga, Super Meriah Tanpa Keluar Rumah
Life Style
12 jam
Google Kembangkan Baterai Pakai Udara, Tak Butuh Lithium dan Nikel
Life Style
12 jam
HP Lipat Samsung Harga Rp7,5 Juta Berlabel Vietnam, Terungkap Ini Fakta Sebenarnya
Life Style
12 jam
Alamat Gmail Kini Bisa Diganti, Ini Syarat dan Aturan Resmi dari Google
Life Style
12 jam
Dari Vacuum Cleaner ke Supercar Listrik, Dreame Auto Pamer Teaser Jelang CES 2026
Life Style
12 jam
Pajak Sektor Ekonomi Digital Capai Rp12,24 Triliun Hingga November 2025
Ekonomi
12 jam
Berita Terpopuler
Wujud Kepedulian, Masyarakat Belitung Salurkan Donasi Rp 130 Juta dan 830 Kg Pakaian ke Aceh-Sumatera
Belitong Raya
1 hari
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tipis, Cek Daftar Lengkap dari 0,5 Gram hingga 1 Kg
Ekonomi
1 hari
Deretan Mobil Listrik Baru Siap Meluncur di Indonesia pada 2026
Life Style
1 hari
Penerimaan Pajak Ekonomi Digital Tembus Rp44,55 Triliun hingga November 2025
Ekonomi
1 hari
Kasus Korupsi KONI Belitung: Amin dan Mardani Terima Vonis Hakim
Belitong Raya
13 jam
Disdikbud Belitung Imbau Pelajar Isi Malam Pergantian Tahun Baru dengan Refleksi Diri
Belitong Raya
22 jam
Berita Pilihan
Desak Polres Belitung Tangkap DPO Penyelundup Timah 15 Ton, Yoga: Demi Tegaknya Keadilan
Belitong Raya
12 jam
Kasus Korupsi KONI Belitung: Amin dan Mardani Terima Vonis Hakim
Belitong Raya
13 jam
Baru Dipenjara, Harvey Sudah Dapat Remisi, Sandra Dewi dan 2 Adiknya Masih Bebas
Nasional
13 jam
Kelapa Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan, Ahli ITB Ungkap Alasannya
Life Style
1 hari
2026 Jadi Tahun Hidup Mati Mobil Listrik China, Puluhan Merek Terancam Tutup
Life Style
1 hari