Samsung Kesulitan Dalam Mengembangkan Exynos 2500, Apa Penyebabnya?

Jumat 15 Nov 2024 - 23:51 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

BELITONGEKSPRES.COM - Perusahaan teknologi Samsung lagi-lagi mengalami kesulitan dalam upaya mengembangkan prosesor terbaru, Exynos 2500.

Meski raksasa teknologi asal Korea Selatan ini berencana meluncurkannya secara global, pada akhirnya mereka memilih Snapdragon 8 Elite dari Qualcomm untuk Galaxy S25 Ultra.

Tapi, apa sebenarnya penyebab pengembangan Exynos 2500 terasa sulit? Menurut laporan Gizmochina, aturan kerja di Korea Selatan jadi salah satu penghalang utama.

Para teknisi Samsung hanya boleh bekerja maksimal 52 jam per minggu, termasuk 12 jam lembur.

BACA JUGA:Samsung Rencanakan Rilis Galaxy S25 Slim, Peluncuran Diperkirakan April 2025

BACA JUGA:Ponsel Lipat Tiga Samsung Siap Meluncur Saingi Huawei, Ini Bocoran Desainnya

Aturan ini bikin mereka harus berhenti bekerja bahkan saat proyek sedang berada di fase penting. Tentu saja, ini mengakibatkan penundaan dalam pengembangan produk.

Cari Solusi ke Parlemen

Dilansir dari The Chosun Daily, manajemen Samsung sudah mencoba berdiskusi dengan anggota parlemen untuk mendapatkan kelonggaran aturan. Mereka khawatir batasan jam kerja ini bisa melemahkan daya saing perusahaan.

Apalagi kalau dibandingkan dengan raksasa teknologi seperti Qualcomm dan Apple di Amerika Serikat yang lebih fleksibel dalam menetapkan jam kerja.

Exynos 2500 atau Snapdragon 8 Elite?

Ada bocoran menarik lainnya. Untuk model Galaxy S25 dan S25+, Samsung kemungkinan besar akan menggunakan Exynos 2500 atau bahkan Dimensity 9400.

BACA JUGA:Samsung Siap Ramaikan Pasar Mixed Reality di 2025, Tantang Apple dan Meta!

BACA JUGA:Bahaya Mengintai Pengguna Samsung Galaxy Chipset Exynos, Segera Lakukan Ini!

Alasannya? Harga Snapdragon 8 Elite yang selangit, yaitu hampir US$200 per unit, dianggap terlalu mahal untuk model dasar dan Plus. Jadi, Samsung harus memutar otak untuk menemukan opsi yang lebih ramah di kantong.

Kategori :