BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan kenegaraan dari Presiden China, Xi Jinping, di Balai Besar Rakyat, Beijing, yang terletak di sebelah barat Lapangan Tiananmen. Upacara penyambutan berlangsung pada Sabtu, diawali dengan perkenalan anggota delegasi dari kedua negara.
Delegasi Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo terdiri dari beberapa pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani.
Selain itu, turut hadir Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, dan pejabat militer serta diplomatik lainnya. Dari pihak China, Menteri Luar Negeri Wang Yi juga hadir dalam upacara tersebut.
Upacara berlangsung dengan pengiringan lagu kebangsaan kedua negara, yaitu "Indonesia Raya" dan "Mars Para Sukarelawan." Presiden Prabowo memberi hormat saat lagu kebangsaan Indonesia dimainkan, sebelum ia dan Presiden Xi Jinping melakukan inspeksi pasukan kehormatan.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Bertemu PM Tiongkok Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Pendidikan
BACA JUGA:Kembali Terpilih jadi Presiden AS, Apa Dampak Kebijakan Ekonomi Trump bagi Indonesia?
Di akhir upacara, sekitar tiga puluh anak menyambut keduanya dengan membawa bendera dan bunga, serta meneriakkan ucapan "Selamat datang" dalam bahasa Mandarin.
Setelah upacara penyambutan, Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping memulai pertemuan bilateral yang dihadiri oleh anggota delegasi masing-masing.
Dalam pertemuan itu, Presiden Xi memberikan apresiasi atas transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo, serta menegaskan keinginan untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan China di berbagai bidang selama masa kepemimpinan Prabowo.
Presiden Prabowo, pada gilirannya, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan.
Setelah pembicaraan, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman oleh menteri dari kedua negara, menandai komitmen baru untuk mempererat hubungan bilateral. (ant)