"Kita konfirmasi Pak Budi hari senin akan pulang, maka sidang saya putuskan akan dilanjutkan hari Senin pukul 3 sore," tegas Vina.
Vina menyebutkan, setelah ia menutup rapat itu ada interupsi, bahwa Hendra Pramono mundur dalam pencalonan ketua komisi 2 itu.
Ia menyayangkan, kenapa interupsi harus terjadi pada saat sidang, dan seharusnya terjadi saat sidang di komisi 2. Apalagi rapat mereka di komisi 2 itu memakan waktu yang lama. Pada sidang, Vina juga harus menjaga ketertiban selama sidang itu berlangsung.
"Nah, jika mau mundur pencalonan ketua komisi 2, seharusnya didalam rapat antar anggota komisi 2 yakni saat voting tadi dan dibuatkan berita acara. Lalu saya tinggal bacakan sehingga paripurna bisa dilanjutkan untuk pemilihan ketua Bapemperda dan BK," ungkapnya.
BACA JUGA:Kasus SKT di Desa Tanjung Rusa, Gugatan Warga Ditolak PTUN Pangkalpinang
Akan tetapi, saat itu terjadi interupsi-interupsi, sehingga menyebab ricuh di DPRD Belitung. Padahal, Vina sudah menutup sidang paripurna tersebut. Bahkan Vina menyayangkan dalam kericuhan itu ada kata-kata yang tidak pantas dan rasis dari Hendra Pramono.
"Mohon maaf saya katakan, dia mengatakan saya pimpinan 'ta*k' dan mengatakan "DPRD Tiongkok". Ini sangat tidak pantas, dia juga anggota DPRD Belitung seharusnya menjaga nama baik lembaga terhormat ini," terang Vina.
Vina menyebutkan, anggota DPRD diperbolehkan untuk berdebat dan adu argumen, namun sopan santun dan etika harus dijaga.
"Kita anggota dewan terhormat kalau kita internal saja tidak menghargai lembaga kita bagaimana eksternal bisa menghargai," ucap Vina.
BACA JUGA:Proyek Dapat Sorotan, DPUPR Belitung Komitmen Pekerjaan Harus Sesuai Kualitas
Selain itu, Vina menyebutkan, di salah satu pemberitaan juga ada pernyataan M Harfian Fajar alias Jarwo. Dia menyebut Vina tidak memberikan kesempatannya untuk berbicara saat pengesahan tata tertib DPRD.
"Nah saya pikir dia lupa, saat itu saya berikan semua kesempatan berbicara, dan malahan dia yang paling banyak berbicara," jelasnya lagi.
Kendati demikian, Vina menganggap itu hanyalah emosi sesaat Hendra Pramono dalam rapat paripurna tersebut. Ia menyadari, dinamika politik yang tejadi di DPRD Belitung.
Meski demikian, ia mengajak anggota bersama-sama agar saling menghargai dan menjaga marwah lembaga legislatif.
BACA JUGA:Kegiatan P5RA 2024, 216 Pelajar MAN 1 Belitung Kunjungi UMKM Abel Snack
"Kita ada kode etik, tatib, semua punya hak yang sama dan saya selaku ketua, maka saya memfasilitasi kepentingan semua anggota DPRD," terangnya.