Soal Erupsi Gunung Merapi, BNPB Berikan Imbauan

Senin 22 Jan 2024 - 21:35 WIB
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM, Gunung Merapi mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas pada Minggu, 21 Januari kemarin siang. Dampaknya, hujan abu vulkanik terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), erupsi tersebut memiliki amplitudo maksimum sebesar 70mm dengan durasi selama 239,64 detik. 

Letusan mencapai jarak luncur maksimal sejauh 2400 meter ke arah Barat Daya. Gunung Merapi dilaporkan berkabut secara visual, dan arah angin teridentifikasi menuju ke Timur.  

Menyikapi hal tersebut, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, telah mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat yang terdampak, khususnya di Desa Majengan dan Desa Tegalmulyo, Kabupaten Klaten. 

Selain itu, imbauan juga ditujukan kepada warga di Kecamatan Selo dan Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

BACA JUGA:Namanya Disebut Gibran, Cak Imin Beberkan Tanggapan Tom Lembong Setelah Debat Cawapres

BACA JUGA:Kabar Gembira! TU hingga Penjaga Sekolah Akan Dijatah PPPK di 2024

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km," ucap Muhari dalam keterangannya, Senin 21 januari.

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," tambahnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi," tukasnya.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Muhari.

Kategori :