BELITONGEKSPRES.COM - Pakar ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Hairul Anwar, menekankan pentingnya memahami penggunaan layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti. Dalam pandangannya, masyarakat perlu cerdas dalam memanfaatkan layanan ini agar tidak merugikan diri sendiri di masa mendatang.
"Ketika masyarakat memilih menggunakan paylater hari ini dan berencana membayar di bulan depan, mereka sebenarnya mengurangi daya beli mereka di bulan itu," jelas Hairul Anwar saat berbicara di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu.
Dia menyoroti bahwa daya tarik paylater terletak pada kemudahan akses dan proses yang cepat, yang berpotensi meningkatkan transaksi hingga 50 persen. Namun, kemudahan ini sering kali membuat konsumen lupa akan konsekuensi yang mungkin timbul.
Hairul mengingatkan bahwa penggunaan paylater sebaiknya difokuskan pada kebutuhan produktif, bukan konsumtif. "Kebutuhan dasar seperti beras atau bahan pokok tidak bisa ditunda. Namun, untuk membeli barang-barang yang tidak mendesak seperti smartphone baru, sebaiknya dipertimbangkan dengan matang," tambahnya.
BACA JUGA:MGPA dengan PRIDE Berkolaborasi untuk Memperluas Jangkauan Acara Balap di Sirkuit Mandalika
BACA JUGA:BRI Finance Hadir di Multifinance Day 2024 untuk Perkuat Literasi Keuangan
Dia juga menekankan pentingnya manajemen keuangan dan arus kas saat memanfaatkan layanan paylater. Masyarakat perlu memahami berbagai keuntungan yang ditawarkan agar tidak jatuh ke dalam kerugian. Selain itu, Hairul menyarankan agar keluarga melakukan diskusi terbuka mengenai penghasilan dan alokasi dana untuk kebutuhan pokok dan tabungan.
Dalam penjelasannya, Hairul memaparkan perbedaan pola penggunaan paylater antara pekerja dengan penghasilan tetap dan yang tidak tetap. Pekerja dengan penghasilan tetap biasanya lebih teratur dalam mengelola keuangan mereka, sementara mereka yang berpenghasilan tidak tetap perlu lebih berhati-hati.
"Penting untuk mencatat semua pendapatan dan pengeluaran, baik yang menggunakan uang tunai maupun paylater. Dengan mencatat, kita bisa lebih sadar ke mana saja uang kita pergi," katanya.
Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Kaltim, Yulianta, juga menjelaskan manfaat dan risiko dari penggunaan paylater. "Paylater memungkinkan konsumen untuk menunda pembayaran, baik secara sekaligus maupun dicicil," ungkapnya.
BACA JUGA:Cegah Kelangkaan, Distributor Sembako di Babel Tambah Stok 17 Ton Bawang Putih
BACA JUGA:Kurangi Kesenjangan Ekonomi, Pemerintahan Prabowo Berencana Hapus 16 Persen Pajak Perumahan
Yulianta menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dan maraknya platform belanja online telah mendorong munculnya berbagai alternatif pembayaran, termasuk paylater. "Layanan ini memberi kemudahan bagi konsumen yang mungkin tidak memiliki uang tunai atau ingin membayar secara cicilan," tambahnya.
Dia menyoroti beberapa keuntungan dari paylater, seperti kemudahan berbelanja online dan manajemen arus kas bagi konsumen dengan dana terbatas. "Selain itu, paylater bisa menjadi langkah awal untuk mengakses kredit dari sektor jasa keuangan. Dengan riwayat kredit yang baik di paylater, konsumen berpeluang mendapatkan akses kredit yang lebih besar di masa depan," pungkasnya. (ant)