Suspending judgement dapat membantu kita menjauhi stereotip. Rasa ingin tahu atau curiosity adalah kunci utama dalam pendekatan ini. Dengan bertanya kepada diri sendiri, “Apakah stereotip ini positif atau negatif?†“Apa yang memengaruhi perilaku individu ini?†dan “Mengapa saya berpikir demikian?â€, kita dapat mulai melepaskan asumsi yang salah. Pertanyaan-pertanyaan ini membantu kita menghindari penilaian cepat dan memperdalam pemahaman kita tentang individu yang kita temui.
Dalam mengatasi bias, suspending judgement adalah langkah pertama yang penting. Tara Brach berbicara tentang pentingnya kerendahan hati dalam menghadapi bias dan stereotip. Dengan kerendahan hati, kita menyadari bahwa kita tidak selalu benar dan membuka diri untuk belajar dari orang lain (Brach, 2016).
Penutup
BACA JUGA:Indonesia Membangun Warisan Energi Bersih
Dalam perjalanan hidup yang dipenuhi warna-warni keberagaman, penulis menemukan bahwa di balik topeng stereotip dan generalisasi, terdapat sebuah realitas yang lebih kaya dan mendalam. Melalui pengalaman berharga di program AFS Global Educators 2024, penulis menyadari betapa pentingnya menangguhkan penilaian dan membuka diri terhadap cerita unik setiap individu.
Dalam dunia yang sering kali terjebak dalam asumsi dangkal, penulis belajar bahwa setiap orang membawa kisahnya sendiri, yang kadang tak terduga dan penuh nuansa. Dengan menggugurkan label yang menyederhanakan (oversimlpified), kita dapat menjalin hubungan yang lebih baik dan berarti.
Di sinilah letak kekuatan sejati dari empati dan rasa ingin tahu, mengajak kita untuk menjelajahi dunia tanpa prasangka yang tak bertanggung jawab, sambil merayakan keindahan keberagaman yang membuat hidup ini begitu kaya dan berharga. Perjalanan ini bukan hanya tentang memahami orang lain, tetapi juga tentang menemukan diri kita di tengah samudera perbedaan yang memesona.
Oleh: Ares Faujian, America Field Service (AFS) Global Educator dan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi Kabupaten Belitung Timur